RBG.ID – Komjen Petrus Reinhard Golose selaku Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia mewanti-wanti adanya narkoba jenis baru yang masuk ke Indonesia.
Kepala BNN RI ini mengatakan bahwa terdapat 1.212 jenis narkotika yang beredar di dunia. Sementara baru 92 jenis yang terdeteksi di Indonesia.
Menurutnya akan berdampak buruk bahwa tak diantisipasi dengan baik. Hal itu karena seiring perkembangan zaman, banyak muncul narkoba jenis baru.
"Masalah ini akan merebak. Di samping aparat kita dengan luar biasa menekan peredaran gelap narkotika, tapi scientist lain yang cara berpikirnya juga terbalik, mereka juga membuat rumus-rumus kimia baru yang tidak kita deteksi sebelum masuk Undang-undang," jelas Golose di Kota Jambi, pada Kamis (3/8/2023).
"Jadi bukan hanya hard narcotic yang kita kenal bersama, tapi sekarang juga beredar new psychoactive substances, di mana anak-anak menggunakan itu, perempuan juga menggunakan itu, orang tua juga menggunakan, jadi tidak mengenal umur. Jadi ini harus komitmen bersama (untuk pencegahan)," imbuhnya.
Selain itu, terkait pencegahan peredaran narkotika, harus menekankan soft power approach.
Yakni aktivitas pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi dan pasca rehabilitasi agar masyarakat memiliki ketahanan diri dan daya tangkal terhadap penyalahgunaan narkoba.
Baca Juga: Teman Akrab Ibuku Kini Jadi Istriku, Begini Kisah Remaja Nikahi Wanita 41 Tahun di Sambas Kalbar
"Biarlah bandar di penjara, tapi kalau pengguna harus kita selamatkan mereka. Kalau tidak direhabilitasi, maka kita akan suram untuk menyiapkan generasi kita berikutnya," ucapnya.
"Terima kasih kepada Bapak Gubernur sudah membantu Badan Narkotika Nasional dengan menghibahkan Kantor untuk BNN Provinsi Jambi. Komitmen ini saya lihat komitmen sebagai pemimpin rakyat yang memperhatikan rakyatnya, memperhatikan generasi ke depan, memperhatikan bagaimana kita melindungi generasi muda yang kita tahu bersama akibat buruk, dampak buruk dari pada narkotika," imbuhnya.
Golose juga memberikan apresiasi atas turunnya angka prevalensi peredaran narkotika di Jambi. Sebab, Jambi sebelumnya sempat menduduki posisi ke-4 peredaran narkotika tertinggi di Indonesia.
Baca Juga: Bangkalan Madura Diguncang Gempa Magnitudo 5,5, Berikut Info dari BMKG
"Jambi tahun 2019 prevalensi (peredaran narkotika) nomor 4 tertinggi di Indonesia. Sekarang turun jadi menjadi nomor 26, berarti luar biasa jajaran Gubernur bersama BNNP dan Kepolisian," ucapnya.