nasional

Menteri BUMN Erick Thohir Ungkap Korupsi Waskita Beton Terjadi Jauh Sebelum 2019

Sabtu, 1 Juli 2023 | 19:07 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir

RBG.ID — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menolak anggapan yang menyebut korupsi di perusahaan plat merah Waskita Beton terjadi lantaran kelalaian Kementerian BUMN dalam menjalankan fungsi pengawasan.

“Saya tidak setuju. Isu Waskita Beton itu terjadi jauh sebelum 2019, ketika Waskita Beton menerbitkan surat hutang senilai Rp2 triliun lebih. Itu dikorupsi. Bukan zaman sekarang,” kata Erick Thohir dalam tayangan Kick, Andy Double Check, Jumat malam (30/6/2023).

Seperti diketahui, Erick Thohir menjabat sebagai Menteri BUMN sejak Oktober 2019.

Baca Juga: Simak Cara Pembayaran Tiket MRT Pengganti Ovo, Gopay, Dana LinkAja yang Tidak Bisa Digunakan lagi

Karena itu, Erick mengatakan dirinya tidak bermaksud menyalahkan siapa-siapa, namun justru berusaha menyelamatkan BUMN karya dengan menyiapkan proposal strategi penyelamatan BUMN karya sejak awal 2020 bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

“Kita waktu itu hire (menyewa) konsultan juga, Boston Consulting Group. Dari 7 BUMN karya ini harus semua digabungkan dan diberi modal yang kuat,” kata Erick.

Sebagai informasi, Kejaksaan Agung telah menetapkan empat tersangka dalam kasus penyelewengan pengunaan dana anak perusahaan Waskita Karya Tbk. Kerugian negara diperkirakan lebih dari Rp2,5 triliun.

Baca Juga: Banjir Kritikan, Abel The Weeknd Ungkap Hikmah yang Bisa Diambil dari Series The Idol yang Dibintangi Jennie

Erick menambahkan, ada empat langkah penyelamatan yang disiapkan: menggabungkan BUMN karya, restrukturisasi keuangan yang ada di perbankan (pinjaman), menyuntik dana segar untuk kelancaran arus kas, dan bagaimana memanfaatkan aset-aset untuk dikelola lebih baik.

“Salah satunya investasi INA (Indonesia Investment Authority) di Waskita ataupun di Wika. Kita lakukan itu. Tetapi tentu restrukturisasi perlu waktu, perlu sabar,” kata Erick.

Erick mencontohkan keberhasilan restrukturisasi maskapai Garuda Indonesia. Saat itu, tidak ada yang tahu restrukturisasi itu akan berhasil.

Baca Juga: Jelang Debut, ZEROBASEONE Pancarkan Visualnya di Pemotretan Majalah Elle Korea

Bahkan, saat itu, kata Erick, pihaknya menyiapkan Pelita Air sebagai alternatif apabila Garuda Indonesia bangkrut.

Jika tidak, industri penerbangan Indonesia akan dimonopoli swasta.

Halaman:

Tags

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB