RBG.id - Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada Senin (8/9/2025).
Ia menggantikan Budi Gunawan yang diberhentikan dari jabatan tersebut.
Penunjukan Djamari menarik perhatian publik karena rekam jejaknya di masa lalu.
Sosok kelahiran Padang, Sumatera Barat, 8 April 1949 ini pernah menjadi salah satu anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang pada 1998 memutuskan pemberhentian Prabowo Subianto dari dinas militer.
Baca Juga: Gantikan Dito Ariotedjo, Ini Sepak Terjang Erick Thohir yang Tergeser dari Menteri BUMN ke Menpora
DKP, lembaga internal TNI yang berwenang menilai pelanggaran etik dan disiplin perwira, saat itu terdiri dari tujuh jenderal, termasuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agum Gumelar.
Hasil penyelidikan mereka menyatakan Prabowo terbukti melakukan sejumlah pelanggaran, mulai dari operasi penculikan aktivis prodemokrasi tanpa izin hingga tindak pidana ketidakpatuhan.
Atas keputusan itu, Prabowo diberhentikan dengan hormat dari ABRI.
Djamari sendiri merupakan lulusan AKABRI tahun 1971 dan lebih dari 30 tahun berkarier di TNI Angkatan Darat.
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma, Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat, Kepala Staf Brigif Linud 18/Trisula, hingga Komandan Brigif Linud 18/Trisula.
Kariernya juga menanjak dengan posisi Komandan Rindam I/Bukit Barisan serta Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Kostrad.
Baca Juga: Prabowo Lantik Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam, Erick Thohir Geser Jadi Menpora
Namanya sempat kembali disorot pada 2020 ketika klub motor gede (moge) yang dipimpinnya terlibat dalam insiden pengeroyokan dua anggota TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat.