RBG.id - Video Presiden Prabowo Subianto yang menampilkan capaian program pemerintah diputar sebelum penayangan film di sejumlah bioskop dan viral di media sosial.
Tayangan ini menuai kritik publik karena dianggap merusak suasana hiburan dan menjadikan bioskop sebagai panggung politik.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, ditampilkan berbagai capaian seperti produksi beras nasional hingga Agustus 2025 yang mencapai 21,7 juta ton, ekspor jagung perdana sebesar 1.200 ton, serta pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah menjangkau 20 juta penerima.
Video juga memuat informasi peluncuran 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih dan pembukaan 100 Sekolah Rakyat.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menegaskan bahwa penayangan video itu merupakan bagian dari strategi komunikasi publik pemerintah.
“Bioskop salah satu medium yang sah dan wajar dipilih sepanjang tidak melanggar aturan,” ujar Dirjen Komunikasi Publik Komdigi, Fifi Aleyda Yahya, Senin (15/9/2025).
Senada, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut penggunaan media publik untuk menyampaikan pesan pemerintah adalah hal lumrah.
“Sepanjang tidak mengganggu kenyamanan dan tidak melanggar aturan, itu sah,” katanya.
Polemik muncul setelah banyak penonton mengeluhkan tayangan tersebut melalui media sosial dan kolom komentar akun resmi Cinema XXI.
Mereka menilai konten politik tidak tepat ditayangkan di ruang hiburan.
Terkait hal ini, jaringan bioskop CGV menegaskan tidak pernah menayangkan video tersebut.