RBG.ID - Mudik lebaran bukan sekadar fenomena sosial biasa. Mudik lebaran memiliki arti yang begitu mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Mudik lebaran merupakan salah satu ritual wajib untuk menyambung silaturahmi, berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara tercinta.
Mudik lebaran menjadi momentum yang sangat berdampak dalam perputaran uang karena terjadinya proses ekonomi yang sangat besar.
Baca Juga: Makna Ziarah Kubur di Hari Raya Idul Fitri Tradisi Ikonik saat Lebaran, Begini Penjelasannya
Namun sayangnya, perputaran uang pada mudik lebaran kali ini mengalami penyusutan yang sangat signifikan.
Perputaran uang selama periode mudik lebaran 2025 diperkirakan mencapai Rp137,97 triliun. Hal ini menunjukkan penurunan sekitar Rp20 triliun dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp157,3 triliun.
Setelah ditelusuri, penurunan perputaran uang pada mudik lebaran 2025 berbarengan dengan menyusutnya jumlah pemudik.
Baca Juga: Ruben Onsu Tegaskan Tak Ada Paksaan Siapa pun Usai Terang-terangan Jadi Mualaf
"Benar, besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik lebaran tahun ini (2025) mengalami penurunan dibanding tahun lalu," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo dikutip RBG dari Pikiran Rakyat pada Rabu, 2 April 2025.
Mengenai hal ini, Direktur Kebijakan Publik dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Media Wahyudi Askar mengungkapkan salah satu faktor utama menurunnya jumlah pemudik 2025 adalah menurunnya daya beli masyarakat.
Karena anjloknya jumlah pemudik, maka perputaran uang selama periode mudik lebaran 2025 pun turut anjlok bersamaan dengan daya konsumsi yang rendah.
Ditambah lagi dengan tingginya angka PHK yang memaksa masyarakat untuk menghemat pengeluaran dan mengurangi daya konsumsi selama mudik lebaran.***