Menurutnya, perubahan ini berpotensi menekan ekonomi negara berkembang seperti Indonesia, mengingat AS sebelumnya dikenal sebagai promotor utama multilateralisme yang kini justru meninggalkan sistem tersebut.
Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan menyesuaikan kebijakan fiskal guna menjaga stabilitas ekonomi domestik.
“Kami terus berupaya menjaga keseimbangan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Koordinasi dengan Bank Indonesia dan lembaga terkait akan diperkuat untuk mengantisipasi dampak dari dinamika eksternal ini,” pungkasnya.***