RBG.id - Kementerian Perhubungan (Perhub) berencana membangun skytrain sebagai transportasi pengumpan (freeder) guna meningkatkan integrasi antarmoda di kawasan Jabodetabek.
Adapun Dua rute skytrain yang akan dibangun adalah BSD-Lebak Bulus, yang akan terkoneksi dengan MRT Jakarta, serta Sentul-Harjamukti yang akan menghubungkan LRT Jabodebek.
Menteri Perhubungan Dudy Purwanghandi menjelaskan proyek ini sepenuhnya akan dibiayai oleh pihak investor tanpa menggunakan dana APBN.
Baca Juga: Bikin Geram! Sekelompok Warga Lempar Gelas hingga Aniaya Pembeli Saat Grebek Warung Kopi
“Skytrain ini dirancang untuk memudahkan akses masyarakat dari Sentul dan Serpong agar dapat terhubung langsung dengan MRT maupun LRT,” kata Dudy Purwanghandi, dikutip RBG.id dari Instagram @jabodetabek24info pada Senin, 10 Maret 2025.
Pembangunan skytrain ini diperkirakan membutuhkan biaya Rp200 miliar per kilometer. Hingga saat ini, empat investor asing telah menunjukkan minat dalam proyek ini, yaitu dari Belarusia, Jerman, dan dua investor asal China.
Dengan adanya skytrain, diharapkan kemacetan di wilayah Jabodetabek dapat berkurang serta menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Apa itu Skytrain?
Skytrain merupakan salah satu moda transportasi modern yang beroperasi di DKI Jakarta.
Bentuknya menyerupai kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT), namun memiliki perbedaan utama, yakni beroperasi secara otomatis tanpa masinis.
Baca Juga: Wabup Bogor Jaro Ade Komitmen Kawal Percepatan Proses Pembangunan di Bogor Barat
Skytrain dirancang untuk memfasilitasi mobilitas calon penumpang pesawat, pengantar, petugas bandara, serta masyarakat umum.
Rute layanan skytrain mencakup perpindahan antar terminal, mulai dari Terminal 1, Terminal Integrated Building, Terminal 2, Terminal 3.2 hingga Terminal 3.1, dan sebaliknya.