RBG.ID - Pendirian Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia oleh PT PLN (Persero) diapresiasi tinggi oleh Pemerintah dan anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Pengembangan infrastruktur pendukung kendaraan ramah lingkungan berbasis hidrogen ini disebut sebagai langkah nyata perusahaan PLN mendukung transisi energi di Indomesia.
Hadir dalam acara peresmian HRS di Senayan, Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu mengungkapkan apresiasinya terhadap komitmen PLN mendorong ekosistem hijau berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).
Ia menilai, pendirian HRS ini sebagai breakthrough PLN mengenai penggunaan hidrogen hijau dan diharapkan bisa menopang ketahanan energi nasional di era krisis iklim dunia.
“Lewat peresmian ini, PLN memperlihatkan karya nyata dan bukti konkrit energi hidrogen adalah salah satu keniscayaan bagi Indonesia," tutur Jisman.
Jisman menjabarkan, sekarang ini tengah berlangsung pergeseran dalam sistem produksi dan substitusi energi ke sumber energi baru terbarukan tanpa emisi karbon.
Oleh karenanya, di Indonesia, transisi energi adalah usaha navigasi perubahan iklim sekaligus menjadi salah satu strategi melindungi ketahanan energi.
Tidak hanya itu, Jisman melanjutkan bahwa pengembangan ekosistem kendaraan berbasis hidrogen memperlihatkan keseriusan Pemerintah Indonesia dalam memperbesar akses terhadap teknologi bersih dan terjangkau masyarakat.
Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus menerus.
“Hidrogen dikenal sebagai satu-satunya pembawa energi nol karbon selain listrik, khususnya usaha dekarbonisasi sektor transportasi,” jelasnya.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dyah Roro Esti menuturkan sangat mendukung langkah PLN untuk terus memperkuat ekosistem transportasi hijau.