RBG.ID - Kasus cacar monyet di DKI Jakarta terus meningkat hingga mencapai 10 kasus. Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Surveilans, Epidemiologi dan Vaksinasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama.
Dijelaskannya, satu kasus pada Agustus 2022 dinyatakan sembuh, satu kasus pada 13 Oktober 2023 dikarantina di RS, dan satu kasus pada 19 Oktober 2023 juga dikarantina Rumah Sakit.
Selanjutnya pada 21 Oktober 2023 terdapat 5 kasus karantina RS dan pada 23 Oktober 2023 terdapat 2 kasus karantina RS.
Baca Juga: Hadir Dalam Deklarasi Gibran-Prabowo, Habib Luthfi: Pilihan Pak Prabowo Tepat
Ngabila menambahkan, ada 11 orang yang diduga terkena cacar monyet. Selain itu, ada dua kemungkinan gejala atau manifestasi cacar monyet, namun tes PCR belum dilakukan. Selanjutnya, enam orang yang diduga sebelumnya dinyatakan negatif terkena cacar monyet.
“Total ada 11 orang yang menerima vaksinasi cacar monyet,” ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta diketahui mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan diri dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karir Rosan Roeslani, Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran
Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet di wilayah DKI Jakarta.
“Salah satu cara masyarakat mencegah penyebaran penyakit ini adalah dengan memakai masker dan mencuci tangan pakai sabun di bawah air mengalir, terutama saat sakit dan berada di sekitar orang sakit.
Selain itu, kita juga perlu menjaga kesehatan reproduksi dengan baik dan setia. dengan pasangan masing-masing,” kata Plt Direktur Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangan tertulis, Selasa (24/10/2023).
Baca Juga: Begini Kelanjutan Variety Show Running Man Setelah Jeon So Min Resmi Keluar
Lebih lanjut, Ani mengungkapkan, total kasus cacar monyet pertama yang terkonfirmasi secara global sebanyak 91.123 kasus di 115 negara dengan 157 kematian.
Negara yang melaporkan kasus terbanyak pada September 2023 adalah Tiongkok (365 kasus), Thailand (144 kasus), Portugal (86 kasus), dan Amerika Serikat (72 kasus).