Minggu, 21 Desember 2025

12 Mei 2025 Libur Nasional! Intip Sejarah Candi Borobudur, Lokasi Perayaan Hari Waisak 2025

- Senin, 12 Mei 2025 | 11:37 WIB
Candi Borobudur (Instagram/@magelang.scenery)
Candi Borobudur (Instagram/@magelang.scenery)

RBG.ID - Masyarakat Indonesia, khususnya Umat Buddha, hari ini 12 Mei 2025 tengah memperingati Hari Raya Waisak 2569 BE/2025 M.

Puncak perayaan Hari Raya Waisak 2025 ini, bakal dilaksanakan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Simak sejarah Candi Borobudur selalu menjadi tempat puncak perayaan Hari Raya Waisak untuk Umat Buddha Indonesia.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Candi Borobudur Selalu Dipilih untuk Merayakan Hari Raya Waisak

Tradisi Umat Buddha Indonesia merayakan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur, ternyata sudah dilakukan sejak tahun 1929 silam.

Bagi Umat Buddha, Hari Raya Waisak jatuh pada bulan Waisak, yakni bulan kelima di tahun Buddhis Era (BE).

Bulan Waisak ini adalah saat purnama sidi untuk memperingati kelahiran, pencapaian kesempurnaan, dan wafatnya Buddha.

Baca Juga: 20 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2025 dalam Bahasa Inggris dan Artinya, Cocok Dibagikan di Grup WA

Sejarah Hari Raya Waisak di Candi Borobudur

Dilansir dari berbagai sumber, tradisi umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur dimulai sejak tahun 1929.

Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur, diinisiasi oleh Himpunan Teosofi Hindia Belanda.

Pada saat itu, Himpunan Teosofi Hindia Belanda beranggotakan campuran antara orang Jawa ningrat dan orang Eropa.

Baca Juga: Hasil Barcelona Vs Real Madrid: Takluk 4-3, Skuad El Real Tiga Kali Kena Libas Blaugrana di Musim Ini

Perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur sempat terhenti karena perang revolusi kemerdekaan Republik Indonesia.

Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar yang ada di Indonesia peninggalan Masa Dinasti Sailendra antara 780-840 Masehi.

Candi Borobudur dibangun sebagai tempat pemujaan Buddha dan tempat ziarah.

Baca Juga: Film Pengepungan di Bukit Duri Sudah Tembus 1,8 Juta Penonton, Joko Anwar Malah Dihujani Kritik: Kalau gak suka..

Setelah sempat terhenti, perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur kembali dilakukan pada tahun 1953. Namun terhenti lagi karena pemugaran pada tahun 1973.

Selama masa pemugaran, pusat perayaan sempat dipindah ke Candi Mendut. Dalam sejarahnya, Candi Borobudur pernah cukup lama tak difungsikan sebagai pusat kegiatan keagamaan.

Tradisi perayaan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur ini menjadi bukti toleransi. Sekaligus, upaya saling menghargai dan menghormati perbedaan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hadapi Perubahan Iklim, KLH Gandeng Masyarakat Sipil

Kamis, 13 November 2025 | 17:41 WIB
X