RBG.id - Wacana meliburkan sekolah selama bulan Ramadan menuai perhatian dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf.
Ia meminta pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut, khususnya terkait dampaknya bagi siswa non-muslim.
Yahya mengungkapkan kekhawatirannya terkait nasib siswa non-muslim jika sekolah diliburkan selama satu bulan penuh.
Menurutnya, pemerintah perlu memastikan adanya solusi agar kegiatan siswa non-muslim tetap produktif selama masa libur.
"Anak sekolah tidak semuanya muslim, dan non-muslim juga diliburkan. Lalu disuruh apa? Nah itu yang penting dibahas di situnya itu," kata KH Yahya Cholil Staquf, dikutip RBG.id dari Instagram @haluandotco pada Sabtu, 18 Januari 2025.
Selain itu, ia mengingatkan agar kebijakan ini dirumuskan secara matang dengan memperhatikan berbagai aspek.
Baca Juga: Sempat Fitnah Tetangganya, Ternyata Ini Motif Calon Ayah Tiri Rudapaksa Balita 3,5 Tahun di Jepara
Menurutnya, kebijakan yang tidak terencana dengan baik berpotensi menimbulkan masalah baru dalam dunia pendidikan.
Yahya juga menggarisbawahi pentingnya pemerintah tidak hanya sekadar memberikan libur tanpa kejelasan arah dan manfaat bagi semua pihak yang terdampak.
Wacana libur sekolah sebulan penuh selama Ramadhan sendiri mencuat untuk memberikan kesempatan kepada siswa muslim lebih fokus menjalankan ibadah.
Namun, sejumlah pihak, termasuk PBNU, menilai perlunya pendekatan yang inklusif agar proses pendidikan tetap berkelanjutan untuk semua siswa tanpa terkecuali.
Hingga kini, pemerintah diharapkan dapat menerima masukan dari berbagai elemen masyarakat sebelum membuat keputusan final mengenai wacana libur sekolah satu bulan selama Ramadhan.***
Artikel Terkait
KAI Diskon Tiket untuk Momen Libur Sekolah, Cek Rincian Jalurnya
Wacana Libur Sekolah Selama Ramadhan 2025 Mencuat, Begini Penjelasan Menteri Agama
Fakta Baru Kasus Kebakaran Glodok Plaza, 5 Korban Berhasil Ditemukan di Ruang Karaoke dalam Kondisi Tidak Utuh
Update! Fakta-fakta Terkini Kebakaran Glodok Plaza : Identifikasi 6 Orang Korban Tewas dan 14 Orang Hilang
KPK Panggil 4 Tersangka Kasus Korupsi Pemkot Semarang : Termasuk Wali Kota dan Ketua Komisi DPRD Jateng