RBG.ID - Gunung bawah laut di wilayah perairan selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur resmi diberi nama Jogo Jagad setelah mendapat persetujuan secara internasional.
Gunung bawah laut itu ditemukan oleh Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai Badan Informasi Geospasial (PPKLP BIG) tahun 2022 lalu.
Nama Jogo Jagad disetujui pada sidang ke 36 Sub Committee on Undersea Features Names (SCUFN) yang digelar di Wollongong, New South Wales, Australia, pada 6-10 November 2023.
Baca Juga: Daftar 13 Mall di Jakarta yang Memberikan Promo Black Friday, Ada Diskon Sampai 50 Persen
"Salah satu hasil keputusan sidang ke 36 SCUFN adalah disetujuinya nama JOGO JAGAD sebagai nama gunung bawah laut ," tulis akun Twitter resmi Badan Informasi Geospasial pada Jumat (24/11/2023).
Penamaan Jogo Jagad pada gunung bawah laut ini sebelumnya telah diusulkan dengan harapan memberi kebaikan bagi warga sekitar.
"Nama Jogo Jagad dipilih karena mengandung doa dan makna filosofi tinggi. Kata Jogo yang diambil dari bahasa Jawa memiliki makna harfiah dengan menjaga, sedangkan kata Jagad berarti bumi atau pemaknaan secara luas yakni alam semesta."
Baca Juga: Mengejutkan! Chikita Meidy Mengaku Berhenti Nyanyi Karena Pernah Di Bully Oleh Artis Ternama Indonesia, Siapa?
Gunung yang diidentifikasi Badan Informasi Gospasial (BIG) itu berada sekitar 200 kilometer di barat daya Kota Pacitan.
Adapun tinggi dari gunung bawah laut ini berkisar 2.300 meter dari dasar laut dan memiliki kedalaman 6.000 meter.
Puncak gunung ini sekitar 3-4 kilometer dari permukaan air laut dengan garis lintang dan bujur dari gunung ini terdapat pada 111.039 BT dan 10.661 LS.
Baca Juga: Kabar Duka, Pelawak Legendaris Srimulat Eko Londo Meninggal Dunia di Surabaya
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan Jawa Timur, Erwin Andriatmoko mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan temuan gunung bawah laut ini.
"Gunung itu betul ada, tetapi tidak ada kaitannya dengan aktivitas kegempaan yang terjadi di wilayah Pacitan selama ini. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir," kata Erwin.
"Tidak pernah ada dalam sejarah kemunculan gunung dengan tiba-tiba. Dalam artian sekali proses gempa. Berarti gunung itu sudah lama ada cuma baru ditemukan," imbuhnya.
Baca Juga: Di Ponpes Al-Furqon Bondowoso Yenny Wahid Ungkap Mahfud MD dari Kalangan Santri dan Dekat dengan Gus Dur
Dengan logika dasar tersebut, Erwin memastikan tidak ada kaitan antara keberadaan gunung bawah laut itu dengan aktivitas kegempaan yang kerap terjadi di wilayah Pacitan.
Erwin juga mengaku juga telah berkoordinasi dengan pejabat maupun petugas di BIG yang khusus menangani masalah pergunungan.
Dari hasil diskusi, Erwin menyimpulkan bahwa gunung bawah laut itu terbentuk akibat tumbukan dua lempeng bumi yang terjadi sejak berjuta tahun yang lalu. (jpc)
Artikel Terkait
Intip 5 Glamping Terbaik 2023 di Sukabumi: Pengalaman Nginap di Tengah Hutan View Gunung Salak, Fasilitas Mewah Plus Outbond Seru
Ternyata Ini yang Lagi Viral! Gunung Batu Karanglenang, Jadi Objek Wisata Alam Surga Tersembunyi di Atas Awan Kota Tasik
Sampaikan Informasi kepada Masyarakat, PLN Gunung Putri Siap Berkolaborasi dengan PWI Kabupaten Bogor
Mau Puas Healing di Agrowisata Gunung Mas Puncak Bogor? Nginep Aja di Sini, Kamarnya Gede Banget dan Murah
Nikmati Kenyamanan dan Ketenangan Alami Glamping di Situ Gunung Sukabumi, Pengalaman Tak Terlupakan