Imbas Kasus Penganiayaan Andini, PKB Resmi Nonaktifkan Edward Tannur dari Komisi IV DPR RI

RBG.ID – Edward Tannur secara resmi di nonaktifkan dari anggota Komisi IV DPR RI oleh Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB).

Hal itu imbas dari kasus putra Edward Tannur yang melakukan penganiayaan terhadap sang pacar, Dini Sera Afriyanti di Surabaya hingga tewas.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB Hasanuddin Wahid menuturkan partai mengambil langkah ini supaya Edward Tannur bisa fokus dalam menyelesaikan masalah penganiayaan yang dilakukan anaknya, Gregorius Ronald.

 Baca Juga: Update Terkini! Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel Bertambah Jadi 413 Orang

PKB secara tegas memberikan sanksi dengan mencabut Edward dari Komisi IV DPR RI.

"Kami dari DPP PKB memutuskan sejak malam ini untuk menonaktifkan saudara Edward Tannur dari semua tugasnya di komisi. Dalam konteks ini, namanya sanksi, kami jatuhkan pencabutan dia dari anggota komisinya dan besok PKB ajukan surat pencabutan dari komisinya itu di DPR," ujar Hasanuddin dalam keteranganya, Senin (8/10/2023).

PKB mengaku sangat prihatin dengan kasus penganiayaan yang membuat Andini tewas. Ia menuturkan proses hukum terus berjalan dengan pengawalan.

 Baca Juga: Sepi Peminat, Ini Penyebab Jumlah Pelamar CPNS BRIN Lebih Sedikit Daripada Kouta Lowongannya

"Karena kami sangat prihatin terjadi hal semacam itu dan hati kami ada di korban," ujar Hasanuddin.

"Ini bentuk sanksi kami sembari kami beri kesempatan atas persoalan yang terjadi, agar dia segera membantu sebisa mungkin persoalan bisa selesai secara hukum," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, anak anggota DPR Fraksi PKB Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur (31), melakukan penganiayaan terhadap pacarnya hingga meninggal dunia.

 Baca Juga: Jasad Mirna Disebut Tidak Autopsi Secara Benar, Begini Tanggapan Krishna Murti

Korban Dini Sera Afrianti (27) alias Andini mengalami penganiayaan berkali-kali oleh anak Edward Tannur di Surabaya.

Anak Edward Tannur bernama Ronald ini saat ini sudah berstatus tersangka penganiayaan dan ditahan oleh Polrestabes Surabaya.