Anak akan lebih cenderung jujur jika mereka merasa nyaman berdialog dengan orangtua.
Ketika anak mengungkapkan kejujuran, orangtua dapat memberikan pemahaman tentang konsekuensi dari tindakan mereka, termasuk mencuri sehingga anak memahami dampak dari perbuatannya.
2. Jangan coba menggurui anak
Hindari sikap menggurui saat berbicara dengan anak. Meskipun orangtua memiliki pengalaman hidup yang lebih luas, cobalah untuk menyampaikan pemahaman tentang mencuri dengan cara yang tenang dan penuh pengertian.
3. Mengajari anak untuk tegas
Kadang-kadang, anak mencuri karena tidak sabar untuk mendapatkan sesuatu atau karena terpengaruh oleh teman yang menantangnya untuk melakukannya.
Selain itu, jika teman-temannya memiliki gaya hidup yang lebih mewah, anak mungkin merasa terdorong untuk mengikuti mereka, meskipun itu berarti harus mencuri.
Maka dari itu peran orangtua sangat penting untuk mengajarkan anak untuk bersikap lebih tegas.
4. Hukumlah anak dengan cara yang wajar
Jangan terburu-buru memarahi anak dengan kata-kata kasar atau kekerasan fisik saat ketahuan mencuri.
Pendekatan tersebut sering kali hanya memberikan efek sementara dan mungkin tidak membantu anak memahami dampak dari perilakunya.
Sebaliknya, jika orangtua menemukan anak mencuri sebaiknya minta anak untuk mengembalikan barang yang dicuri atau membayar dengan uang sakunya sendiri.
Artikel Terkait
Takut Menikah? Yuk, Kenali Ciri-ciri Suami 'Boti' Dalam Pernikahan Nessa Salsa yang Viral di Medsos
Intip 5 Potret OOTD Nessa Salsa, Selebgram Cantik Asal Purwakarta yang Viral Usai Diselingkuhi Suami Penyuka Sesama Jenis
Belajar dari Kisah Ancha Putri Diduakan Sang Suami, Ini 5 Pertanyaan Jebakan untuk Bongkar Pasangan Diam-diam Selingkuh
7 Bahasa Tubuh Orang yang Selingkuh Menurut Psikologi, Hati-hati dengan Tanda Ini!
Benih-benih Cinta Bertebaran! 6 Bahasa Tubuh Ini Jadi Pertanda Dia Menyukai Kamu Diam-diam