Senin, 22 Desember 2025

Apa Itu Demensia Frontotemporal? Begini Gejala dan Penyebab Penyakit yang Dialami Bruce Willis

- Sabtu, 18 Februari 2023 | 18:34 WIB
Bruce Willis mengidap demensia frontotemporal.
Bruce Willis mengidap demensia frontotemporal.

RBG.ID - Pada tahun lalu, perwakilan keluarga Bruce Willis mengumumkan bahwa sang aktor pensiun dari industri hiburan. Kini pihak keluarga kembali mengungkap kondisi kesehatan sang aktor.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pihak keluarga, mereka mengabarkan kondisi terkini Bruce Willis yang dinyatakan mengidap demensia frontotemporal.

"Sejak kami mengumumkan diagnosis afasia Bruce pada musim semi 2022, kondisi Bruce telah berkembang dan kami sekarang memiliki diagnosis yang lebih spesifik: demensia frontotemporal (dikenal sebagai FTD)," tulis pihak keluarganya seperti yang dikutip dari Variety.

Baca Juga: Bruce Willis Didiagnosis Alami Kerusakan Otak

"Sayangnya, tantangan komunikasi hanyalah salah satu gejala dari penyakit yang dihadapi Bruce. Meskipun ini menyakitkan, lega akhirnya memiliki diagnosis yang jelas," lanjut phial keluarganya.

Seperti dikutip dari Mayo Clinic, demensia frontotemporal adalah istilah umum untuk sekelompok gangguan otak yang terutama mempengaruhi lobus frontal dan temporal otak. Area otak ini umumnya terkait dengan kepribadian, perilaku, dan bahasa.

Tanda dan gejala bervariasi, tergantung pada bagian otak mana yang terpengaruh. Beberapa orang dengan demensia frontotemporal mengalami perubahan dramatis dalam kepribadian mereka dan menjadi tidak pantas secara sosial, impulsif atau acuh tak acuh secara emosional, sementara yang lain kehilangan kemampuan untuk menggunakan bahasa dengan benar.

Baca Juga: 6 Film Penting di Karier Bruce Willis

Demensia frontotemporal dapat salah didiagnosis sebagai masalah kejiwaan atau sebagai penyakit Alzheimer. Tetapi demensia frontotemporal cenderung terjadi pada usia yang lebih muda daripada penyakit Alzheimer. Demensia frontotemporal sering terjadi antara usia 40 hingga 65 tahun.

Demensia frontotemporal disebabkan oleh gumpalan protein abnormal yang terbentuk di dalam sel otak. Ini dianggap merusak sel dan menghentikannya bekerja dengan baik. Protein tersebut menumpuk di lobus frontal dan temporal otak di bagian depan dan samping sehingga menyusut.

Selain itu, ada mutasi genetik yang dikaitkan dengan demensia frontotemporal. Tetapi lebih dari separuh orang yang mengalami demensia frontotemporal tidak memiliki riwayat demensia dalam keluarga. Namun, risiko terkena demensia frontotemporal lebih tinggi jika memiliki riwayat keluarga dengan demensia.

Sumber: Variety dan Mayo Clinic

Ikuti berita menarik lainnya di Google News

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X