RBG.ID – Kementerian Kesehatan mendapat laporan ada 11 kematian akibat rabies.
Kasus penyakit yang timbul karena gigitan atau cakaran hewan, 95 persen karena anjing, ini paling banyak terjadi di Bali.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi menyatakan di Indonesia ada 25 propinsi yang menyatakan diri endemi rabies.
Baca Juga: Kalah Pilpres Turki, Kilicdaroglu Diminta Mundur
Artinya hanya delapan propinsi yang bebas kasus rabies.
“Jumlah kasus yang dilaporkan melalui sistem yang ada di Kementerian Pertanian itu pada 2023 ada 234 kasus,” katanya.
Imran mengatakan bahwa tantangan pemberantasan rabies ini cukup berat.
Baca Juga: Rincian Zodiak Virgo Hari ini 5 Juni 2023, Tetap Fokus dan Setia pada Nilai Diri
Sebab gigitan hewan rata-rata ada 81.373 kasus dengan kematian rata-rata 68 kasus dalam tiga tahun terakhir. Selama tiga tahun terakhir, jumlah kasus tertinggi pada 2022.
“Kami sudah rapat koordinasi dengan Kementan, KLHK, dan Kemenko PMK, ini ada kaitan dengan pandemi Covid-19.
Semua aktvitas berhenti termasuk vaksin untuk hewannya,” ungkap Imran.
Baca Juga: Tolak Mahar Politik, Ridwan Kamil Yakin Rakyat Mencintai Pemimpin yang Bekerja dengan Tulus
Tahun ini ada lebih dari 31 ribu kasus gigitan. Lalu ada 11 kematian karena rabies.
Tahun ini dan tahun lalu, Bali menjadi penyumbang kasus rabies tertinggi di Indonesia.