RBG.ID – Dalam retaknya rumah tangga seseorang, anak adalah salah satu pihak yang dapat terkena dampaknya.
Keluarga terdiri dari ayah dan ibu bagi seorang anak. Apabila salah satu dari mereka pergi tidak ada sebanyak dari sebelumnya, mereka akan bertanya-tanya mengenai perubahan tersebut.
Itu adalah efek kecil dari kerusakan rumah tangga yang tidak terjadi di depan anak-anak, namun, apabila disertai adu mulut, rusaknya barang di rumah, hingga bermain fisik ke pasangan dan anak, dampak yang ditinggalkan akan jauh lebih besar.
Baca Juga: Konsumsi Teh Hijau dapat Membentuk Tubuh yang Ideal
- Mereka merasa marah
Anak-anak adalah manusia, mereka memiliki emosi. Walaupun belum mengerti apa arti perceraian, tetapi melihat orang tuanya dipukuli dan diperlakukan tidak adil pasti akan timbul emosi di dalam diri mereka.
Amarah juga bisa berasal dari perasaan kesepian ditinggal oleh orang terdekatnya. Jadi jangan heran jika mereka tiba-tiba menyalahkan diri sendiri atas perpisahan kedua orang tuanya.
Baca Juga: Hepatitis A Infeksi yang Terjadi di Organ Hati Ditandai dengan Penyakit Kuning - Mereka tidak ingin berada di tengah-tengah
Menurut penelitian ketika orang tua bertengkar anak-anak mengalami disonansi kognitif dan konflik loyalitas. Hal ini muncul karena tidak nyaman berada di tengah-tengah harus pergi ke ayah atau ibunya.
Ketika dirinya merasa memilih salah satunya sama-sama buruk untuknya, anak bisa saja memilih untuk menarik diri dan tidak ikut keduanya.
Maka banyak kasus anak justru memilih untuk tinggal bersama sang nenek dan kakek dibanding dengan ibu atau ayahnya. Apalagi jika orang tuanya telah memiliki keluarga baru.
Baca Juga: Ini 5 Manfaat Nonton Konser yang Jarang Diketahui! - Mereka tidak menginginkan hubungan sampai pernikahan
Sebuah studi mengatakan anak yang orang tuanya bercerai ada kemungkinan besar tidak ingin berada di hubungan yang serius saat dewasa.
Mereka cenderung menghindari untuk menikah dan lebih memilih tinggal bersama tanpa ada hubungan pernikahan. - Mengalami depresi
Baca Juga: Ternyata Manfaat Jus Nanas Baik untuk Kesehatan
Penelitian melaporkan bahwa anak-anak dari perceraian berisiko mengalami depresi klinis. Yang lebih memprihatinkan, beberapa juga berisiko lebih tinggi terhadap ancaman atau percobaan bunuh diri.
Dampak ini cenderung terjadi pada anak-anak berusia 11 tahun ke atas tetapi tidak menutup kemungkinan di bawah itu yang merasa demikian.
Selain itu, American Academy of Pediatrics mengungkapkan anak laki-laki lebih berisiko berpikir untuk bunuh diri daripada anak perempuan. - Mendekati pergaulan bebas
Baca Juga: Dampak Buruk Bully dan Cara Menghadapi Pembully
Lengkapnya orang tua dalam sebuah keluarga untuk menjaga anak-anaknya. Apabila salah satu tidak pernah ada di dekatnya dan yang lainnya sibuk untuk mencari nafkah, anak menjadi bingung untuk mengunkapkan masalahnya.
Hal ini dapat berpengaruh kepada dua hal menutup diri atau mencari suatu pergaulan yang dapat mendengarkan cerita mereka.
Pergaulan ini juga sebenarnya butuh pengawasan. Jika dia terjerumus ke pergaulan yang salah itu akan mempengaruhi sikapnya ke depannya.
Penelitian menunjukkan bahwa gadis remaja cenderung melakukan hubungan seks pada usia lebih dini ketika mereka tinggal di rumah yang tidak memiliki ayah.
Simak cerita menarik lainnya di Google News