kesehatan

FOMO yang Positif! Jalan Kaki Satu Jam Sehari Bisa Bikin Panjang Umur, Yuk Simak Penjelasan dari Ahli

Sabtu, 28 Desember 2024 | 09:16 WIB
Suka jalan kaki? Ini loh manfaat buat kesehatan, bisa bikin umur panjang ( (Ilustrasi Pexels.com)


RBG.id - Sobat RBG, apakah kamu termasuk tipe orang yang malas berolahraga tetapi tetap ingin sehat?

Kabar baik untuk kamu! Jalan kaki, sebagai salah satu aktivitas fisik sederhana yang tidak memerlukan peralatan khusus, ternyata memiliki manfaat luar biasa untuk kesehatan tubuh.

Tidak hanya membantu mengontrol berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, dan memperkuat otot, olahraga ini juga dikaitkan dengan peluang untuk hidup lebih lama.

Baca Juga: Pernah Berjaya pada Masanya Puluhan Tahun Jadi Penyanyi Dangdut Legendaris, Begini Kehidupan Mansyur S Dibalik Layar

Benarkah demikian? Simak penjelasan dari penelitian berikut ini.

Penelitian Ungkap Manfaat Olahraga Jalan Kaki

Peneliti dari Griffith University, Australia, menganalisis data pelacak kebugaran untuk mengungkap manfaat besar dari aktivitas jalan kaki.

Hasil penelitian ini menunjukkan berjalan kaki selama satu jam dapat memperpanjang umur hingga enam jam, terutama bagi individu yang sebelumnya berada di kelompok 25 persen paling aktif di Amerika Serikat.

Baca Juga: Hidup Sederhana Cuma Marbot Masjid, Kini Berhasil Menyulap Hidupnya Jadi Pengusaha Sukses Jualan Siomay Raih Omzet Miliyaran

"Jika semua individu memiliki tingkat aktivitas yang sama dengan 25 persen teratas populasi, orang Amerika di atas usia 40 tahun dapat hidup rata-rata 5,3 tahun lebih lama," tulis para peneliti dalam makalah yang diterbitkan oleh Science Alert, dikutip RBG.id pada Jumat, 27 Desember 2024.

Peningkatan harapan hidup terbesar tercatat pada individu dengan tingkat aktivitas terendah.

Dalam kelompok ini, satu jam tambahan berjalan kaki mampu menambah harapan hidup hingga 6,3 jam (376,3 menit).

Baca Juga: Tampang Mariza MZ, Selingkuhan Jos Akherman yang Viral Gegara Video Asusila di Tempat Gym Dibongkar Istri Sah

Tim peneliti menggunakan data dari National Health and Nutritional Examination Survey (NHANES) di Amerika Serikat, melibatkan lebih dari 5.000 relawan selama satu tahun.

Halaman:

Tags

Terkini