Untuk itu, ibu hamil disarankan menghindari ikan bermerkuri tinggi dan memilih jenis ikan yang lebih aman, seperti salmon, sarden, dan trout.
2. Risiko Infeksi Bakteri dan Parasit
Seafood mentah atau yang dimasak tidak matang, seperti sushi atau sashimi, berpotensi mengandung bakteri dan parasit seperti Listeria dan Salmonella.
Infeksi ini bisa berbahaya bagi ibu dan janin, bahkan dapat meningkatkan risiko keguguran. Sebaiknya, ibu hamil mengonsumsi seafood yang dimasak dengan baik untuk menghindari risiko ini.
3. Alergi Seafood
Beberapa ibu hamil mungkin rentan terhadap alergi seafood, meskipun sebelumnya tidak memiliki riwayat alergi.
Alergi ini dapat menyebabkan reaksi seperti gatal, ruam, atau bahkan kesulitan bernapas. Jika ibu hamil merasa tidak nyaman atau mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi seafood, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
4. Risiko Tingginya Kandungan Garam
Beberapa jenis seafood, terutama yang diawetkan atau diasinkan seperti ikan asin atau ikan kalengan, mengandung kadar garam tinggi yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi selama kehamilan bisa membahayakan ibu dan janin, sehingga penting untuk memilih seafood segar dan membatasi makanan laut yang tinggi garam.
Seafood bisa menjadi sumber nutrisi penting bagi ibu hamil, dengan catatan bahwa jenis dan cara pengolahannya diperhatikan dengan baik.
Meski begitu, memilih seafood yang aman dan mengonsumsinya dalam jumlah yang tepat dapat membantu ibu dan janin memperoleh manfaat kesehatan yang optimal.***