RBG.ID-Dilansir dari situs resmi Kemenkes RI, setiap orang dari segala usia, ras, kelompok etnis, dan jenis kelamin berpotensi terpapar virus Nipah ketika memiliki potensi kontak dengan hewan atau pasien terinfeksi.
Namun, dari sini terdapat beberapa pekerjaan atau kelompok berisiko yang memungkinkan seseorang terinfeksi penyakit virus Nipah.
Kelompok pertama, yakni peternak babi atau petugas pemotong babi pada area peternakan yang dekat dengan populasi kelelawar buah.
Baca Juga: Apa itu Penyakit Virus Nipah, Berikut Penjelasannya
Kelompok kedua yang paling beresiko tertular Virus Nipah, yakni pengumpul nira atau aren atau buah-buahan lain yang kemungkinan dikonsumsi kelelawar buah.
Kemudian petugas kesehatan yang melakukan perawatan terhadap pasien terinfeksi virus Nipah.
Selanjutnya tenaga laboratorium yang melakukan pengelolaan spesimen pasien terinfeksi virus Nipah. Dan, yang terakhir keluarga atau kerabat yang merawat pasien terinfeksi virus Nipah.
Apabila ada yang mengalami gejala berkaitan dengan penyakit virus Nipah dan memiliki kemungkinan kontak dengan hewan atau pasien yang terinfeksi, maka diharapkan pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Nantinya dokter atau tenaga kesehatan akan melakukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis apakah yang bersangkutan terinfeksi Virus Nipah atau tidak.(**)