RBG.id - Ponorogo, Jawa Timur, baru-baru ini dihebohkan oleh kasus Sunarti (39), seorang ibu yang mengaku kehilangan janin yang telah dikandungnya selama sembilan bulan secara tiba-tiba pada Selasa, 10 Desember 2024.
Kejadian ini memicu spekulasi di masyarakat, termasuk anggapan mistis janin tersebut diambil oleh makhluk halus.
Namun, dalam dunia medis, fenomena semacam ini dikenal sebagai pseudocyesis atau kehamilan palsu.
Kondisi ini meskipun jarang terjadi, dapat menimbulkan gejala fisik dan psikologis yang menyerupai kehamilan, tanpa adanya janin di dalam rahim.
Pseudocyesis adalah kondisi di mana seorang wanita mengalami gejala-gejala kehamilan, meski sebenarnya tidak ada janin dalam rahim.
Beberapa gejala yang sering muncul meliputi:
Baca Juga: Kenaikan Tarif PPN Jadi 12 Persen Bebani Kelas Bawah dan Menengah, Risiko Munculnya Pasar Gelap
- Mual dan muntah.
- Perut membesar meskipun tidak ada kehamilan.
- Tidak menstruasi atau mengalami haid terlambat.
- Payudara tampak lebih besar dan terasa seperti sedang menyusui.
- Merasakan gerakan seperti janin dalam perut.
- Sensasi menyerupai kontraksi.
- Berat badan bertambah dan nafsu makan berkurang.
Durasi gejala ini bervariasi, mulai dari hitungan minggu hingga bertahun-tahun.
Kasus pseudocyesis sendiri tergolong sangat langka dengan prevalensi sekitar 1 kasus dalam beberapa puluh ribu kehamilan.
Hingga kini, penyebab pasti dari pseudocyesis belum sepenuhnya dipahami. Namun, para ahli menduga kondisi ini disebabkan oleh kombinasi faktor psikologis dan fisik, seperti:
1. Faktor Psikologis
Artikel Terkait
Lavender: Tanaman Serba Guna dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan dan Kecantikan
Konon Bisa Tingkatkan Sel Darah Putih, Benarkah Ibu Hamil Dilarang Tidur di Pagi Hari?
Bikin Salfok! Rupanya Air Bekas Cucian Beras Punya Manfaat untuk Kecantikan Lho, Yuk Intip Cara Pakainya
Kekuatan Sabun Pemutih Asam Kojic: Rahasia Kulit Cerah yang Efektif Mengatasi Hiperpigmentasi
Tanda-Tanda Penuaan Dini Mulai Muncul? Ini 7 Cara Alami untuk Menjaga Kulit Tetap Awet Muda