Baca Juga: Tak Mampu Bayar Gaji Karyawan, 10 Pabrik di Kabupaten Bogor Bakal Pindah Ke Jateng
Kini, proses penyelamatan korban bergantung sepenuhnya pada respons tim evakuasi.
’’Pada 24 jam pertama sangat penting untuk menemukan penyintas. Setelah 48 jam, jumlah yang selamat akan berkurang drastis,’’ ujarnya.
Di wilayah yang terdampak, tidak pernah terjadi gempa besar selama lebih dari 200 tahun.
Baca Juga: 40 Perusahaan Baja Ketahuan Hasilkan Produk Tidak Ber-SNI
Tidak ada pula tanda peringatan apa pun.
Karena itu, tingkat kesiapsiagaan penduduk lebih rendah dibandingkan wilayah yang sudah terbiasa menghadapi gempa.
Gempa di Turki terjadi karena lempeng Arab yang bergerak ke utara. Bergesekan dengan lempeng Anatolia.
Baca Juga: Resmi Bergabung di Wild Entertainment, Seungyeon Eks CLC Jadi Penyanyi Solo
Gesekan antarlempeng itu menjadi penyebab gempa bumi yang sangat besar dan merusak. Misalnya, gempa 7,4 magnitudo pada 13 Agustus 1822.
Saat itu, kerusakan besar juga terjadi pada kota-kota Turki dan Syria.
Tercatat sebanyak 7 ribu orang tewas di Aleppo saja. Gempa susulan yang merusak berlanjut hingga hampir satu tahun.
Baca Juga: Berulang Tahun yang Ke-22, Berikut Profil dan Fakta I.N Stray Kids
Karena itu, para pakar pun memperkirakan, gempa susulan yang terjadi di Turki saat ini mungkin juga berlangsung selama beberapa bulan ke depan. (sha/c7/hud)
Artikel Terkait
Bencana Terburuk Setelah tahun 1939, Turki Gempa Magnitudo 7,7
Polisi Istanbul Menahan 4 Orang Penyebar Video Provokasi Gempa Turki
Christian Atsu Dikabarkan Sempat Terjebak di Reruntuhan Gempa Turki, Begini Kondisinya Saat Ini!
Ribuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia Selamat Dalam Gempa Turki
Eks Pemain Chelsea Christian Atsu Selamat setelah 24 Jam Tertimbun Reruntuhan di Turki, Kini Begini Kondisinya