Senin, 22 Desember 2025

Pasca Pembuangan Air Limbah Tenaga Nuklir Fukushima, Tiongkok Larang Makanan Laut Dari Jepang

- Jumat, 25 Agustus 2023 | 11:38 WIB
Gardu listrik Tepco yang ada di Gunma, Jepang
Gardu listrik Tepco yang ada di Gunma, Jepang

Mereka mengatakan pengolahan dan pengenceran akan membuat air limbah lebih aman dibandingkan standar internasional dan dampaknya terhadap lingkungan dapat diabaikan.

Baca Juga: Simak Kisah Hebat Farrel Rasendriyo, Penyandang Tunanetra yang Jadi Sarjana Hukum UGM dengan Predikat Cumlaude

Direktur Pusat Penelitian Radiasi, Pendidikan, Inovasi di Universitas Adelaide, Tony Hooker mengatakan, air yang dikeluarkan dari pembangkit listrik Fukushima aman.

“Ini jelas jauh di bawah pedoman air minum Organisasi Kesehatan Dunia,” katanya.

Ia menambahkan, ini merupakan isu yang sangat politis mengenai pembuangan radiasi ke laut.

Baca Juga: Kebakaran, Suami Istri di Depok Tewas Terbakar di Dalam Rumahnya

"Saya memahami kekhawatiran masyarakat dan itu karena kita sebagai ilmuwan belum menjelaskannya dengan baik, dan kita perlu melakukan lebih banyak pendidikan," kata Tony Hooker.

Namun, beberapa ilmuwan mengatakan dampak jangka panjang dari radioaktivitas tingkat rendah yang tersisa di air perlu mendapat perhatian.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional Rafael Mariano Grossi mengatakan, Para ahli IAEA berada di lapangan untuk menjadi mata komunitas internasional dan memastikan bahwa pembuangan air limbah Fukushima dilakukan sesuai rencana sesuai dengan standar keselamatan IAEA.

Baca Juga: Ricuh Suporter Saat Laga di Stadion Jatidiri Semarang, Komdis Jatuhkan Denda Rp 50 Juta Pada PSIS dan Persib

Badan PBB tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya akan meluncurkan halaman web untuk menyediakan data langsung mengenai pelepasan tersebut, dan mengulangi jaminannya bahwa IAEA akan hadir di lokasi selama pelepasan air limbah tersebut tersebut.

Pembuangan air limbah dimulai lebih dari 12 tahun setelah krisis nuklir pada bulan Maret 2011 yang disebabkan oleh gempa bumi besar dan tsunami.

Hal ini menandai tonggak sejarah bagi pembangkit listrik tersebut dalam menghadapi persediaan air radioaktif yang terus bertambah, yang menurut TEPCO dan pemerintah telah menghambat tugas berat untuk menghilangkan puing-puing lelehan beracun yang mematikan dari reaktor.

Baca Juga: Sudah Rilis Trailer, Kang Ha Neul dan Jung So Min Akan Jadi Suami Istri di Film 30 Day, Simak Sinopsisnya!

Pompa yang diaktifkan pada Kamis sore mengirimkan kumpulan pertama air yang telah diencerkan dan diolah dari kolam pencampuran ke kolam sekunder 10 menit kemudian. Kemudian bergerak melalui terowongan bawah laut yang terhubung dan keluar sejauh 1 kilometer (0,6 mil) dari pantai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X