Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Masuk Rumah Sakit, Puluhan Ribu Massa Menentang RUU Reformasi Hukum

Klausal itulah yang dianggap bakal melemahkan kekuasaan MA.

Kritikus menuduh Netanyahu yang kini tengah diadili atas tuduhan korupsi itu dinilai mencoba menggunakan reformasi hukum untuk membatalkan kemungkinan putusan hukuman terhadapnya.

Baca Juga: Rumor Kencan Kembali Mencuat, Jisoo BLACKPINK Dikabarkan Membelikan Kemeja untuk Jung Hae In di Paris

Namun, Netanyahu menampik tudingan tersebut.

Politikus yang akrab dipanggil Bubu itu juga menolak atas tuduhan dirinya telah korupsi.

Klausul kewajaran itu memberikan kuasa pada hakim untuk mengoreksi kesalahan pemerintah. Klausal tersebut baru-baru ini dikutip oleh Pengadilan Tinggi Israel untuk memaksa Netanyahu mencopot anggota kabinet ultra-Ortodoks atas tuduhan penghindaran pajak yang dilakukan sebelumnya.

Baca Juga: Rose Jadi Anggota BLACKPINK Pertama yang Buat Akun Threads

Jika penghapusan klausal tersebut disetujui, maka hal itu akan menjadi komponen utama dan pertama dari perombakan RUU Reformasi Yudisial yang diusulkan menjadi Undang-undang.

Perubahan lain yang diusulkan termasuk memberi pemerintah suara yang lebih besar dalam penunjukan hakim.

Mayoritas penduduk Israel tidak terima. Mereka berusaha mencegah kebijakan tersebut sekuat tenaga.

Baca Juga: Pemilu Jadi Harapan Industri Tekstil Panen Untung di Pasar Domestik

Mereka berpendapat RUU yang diusulkan pemerintahan Netanyahu itu sebagai ancaman bagi demokrasi.

Dalam beberapa hari terakhir menjelang debat di parlemen, aksi puluhan ribu massa pun meningkat.

Baca Juga: Pengurus HMI Komisariat Hukum Cabang Kota Bogor Dilantik, Amiruddin: Hidupkan Kembali Semangat Perjuangan

Pengunjuk rasa dari berbagai kalangan dan terjadi di banyak kota. Termasuk di Jerusalem dan Tel Aviv. (sha/hud)