RBG.ID - Setiap 22 Maret, diperingati sebagai Hari Air.
Belakangan, bumi sedang menuju krisis air.
Dari laporan Pengembangan Air Dunia 2023 yang dirilis PBB, ratusan juta orang kekurangan akses ke air bersih dan sanitasi.
Kelangkaan air musiman diperkirakan terus meningkat dampak perubahan iklim dan konsumsi berlebihan.
Baca Juga: Tanggapi Rumor yang Beredar, Music Core Ungkap Sullyoon NMIXX Hanya Akan Jadi MC Spesial
Laporan Pengembangan Air Dunia 2023 tersebut dirilis tepat sebelum konferensi PBB pertama sejak 1977 tentang kelangkaan air global, yang berlangsung Rabu (22/3).
KTT yang digelar bersama oleh pemerintah Tajikistan dan Belanda itu berlangsung di New York, selama tiga hari.
Total ada sebanyak 6.500 delegasi.
Baca Juga: Hindari Jalan Berlubang, 2 Pemotor Tewas Ditabrak Truk di Gunung Sindur Bogor
Termasuk di antaranya 100 menteri dan puluhan kepala negara dan pemerintahan.
Berdasarkan laporan di forum itu, konsumsi air global meningkat 1 persen setiap tahun selama 4 dekade terakhir.
Hal diperkirakan berlangsung hingga 2050 mendatang.
Baca Juga: Kerap di Protes Warga, Aparat Polisi Pengawal Kendaraan Saat Lampu Merah Harus Berhenti
Pemicunya, pertumbuhan populasi penduduk bumi, pembangunan sosial ekonomi, dan perubahan pola konsumsi.
Artikel Terkait
Laporan Media Asing, 40 Letusan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Malang
Korean Air Lines Tabrak Landasan Pacu Bandara Cebu Filipina
Petugas Serbu Peziarah di Makam Amini dengan Gas Air Mata
Sambil Berurai Air Mata, Walikota Seoul Meminta Maaf atas Tragedi Itaewon
Pesawat Tanzania Precision Air Jatuh ke Danau Victoria
KKB Diduga Sandera Pilot Susi Air Asal Selandia Baru: Ini Merupakan Peristiwa Kedua
94 Jam Tertimbun Reruntuhan, Remaja di Gaziantep Minum Air Kencing Sendiri