Senin, 22 Desember 2025

KKB Diduga Sandera Pilot Susi Air Asal Selandia Baru: Ini Merupakan Peristiwa Kedua

- Rabu, 8 Februari 2023 | 14:17 WIB
ILUSTRASI. Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri pastikan pembakaran Pesawat Susi Air dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
ILUSTRASI. Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri pastikan pembakaran Pesawat Susi Air dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

RBG.ID - Pilot Susi Air yang disandera kelompok separatis di Papua merupakan warga Selandia Baru. Philips Max Marthin disandera saat pesawatnya diserbu dan dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat berada di lapangan terbang di Nduga, Papua pada Selasa, (7/2/2023).

Pesawat tersebut membawa lima penumpang. Sampai saat ini, belum diketahui keberadaan pilot dan kelima penumpang.

Juru bicara polisi di provinsi Papua, Ignatius Benny Adi Prabowo mengatakan, pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut, dengan personel polisi dan militer dikirim ke daerah tersebut untuk menemukan pilot dan lima penumpang.

Baca Juga: Update Jumlah Korban Gempa Turki-Suriah, Tewaskan Lebih dari 3.700 Orang

"Kami tidak bisa mengirim banyak personel ke sana karena Nduga adalah daerah yang sulit dijangkau. Kami hanya bisa pergi ke sana dengan pesawat," kata Ignatius Benny Adi Prabowo.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu mengatakan pilot tidak akan dibebaskan sampai pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua Barat, yang mengacu pada sisi barat pulau New Guinea.

TPNPB mengatakan, ini adalah kedua kalinya kelompok itu melakukan penyanderaan. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1996.

Baca Juga: Gempa Besar 7,8 SR Guncang Turki, Terasa Hingga Israel

Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins berbicara pada konferensi pers di Wellington pada hari Rabu (8/2/2023), mengatakan bahwa dukungan konsuler telah diberikan tetapi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.

"Anda akan mengetahui fakta bahwa dalam kasus-kasus seperti ini, kami menjaga komentar publik kami seminimal mungkin. Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta memimpin tanggapan pemerintah Selandia Baru tentang masalah ini," katanya.

Namun, Kementerian Luar Negeri Indonesia tidak segera menanggapi pernyataan tersebut.

Baca Juga: WHO: Korban Jiwa Gempa Turki-Suriah Bisa Tembus 20.000 Orang

Provinsi paling timur Indonesia telah didera pertempuran tingkat rendah untuk kemerdekaan sejak wilayah yang kaya sumber daya secara kontroversial dibawa ke bawah kendali Indonesia dalam pemungutan suara yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1969.

Konflik telah meningkat secara signifikan sejak 2018, dengan para pejuang pro-kemerdekaan melakukan serangan yang lebih mematikan dan lebih sering.

Menurut Institut Analisis Kebijakan Konflik dalam laporannya pada tahun lalu mengatakan, meningkatnya intensitas serangan-serangan ini dimungkinkan oleh peningkatan kemampuan untuk memperoleh lebih banyak senjata, termasuk dengan merampok dan mencuri dari pos-pos tentara, pembelian lintas batas dan penjualan ilegal senjata-senjata yang dikeluarkan pemerintah.

Baca Juga: Pakistan Memblokir Wikipedia Akibat Dinilai Tak Sesuai Norma

Susi Pudjiastuti selaku founder Susi Air memohon doa agar pilot dan seluruh penumpang bisa dipulangkan dalam keadaan selamat.

"Mohon doa dan dukungannya. Dengan segala kerendahan hati dan atas nama kemanusiaan, kami mohon keselamatan pilot dan penumpang PK BVY,"kata Susi Pudjiastuti melalui unggahannya di Twitter, pada Selasa (7/2/2023).

Sumber: Reuters

Ikuti berita menarik lainnya di Google News

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X