Rabu, 29 Maret 2023

Update Jumlah Korban Gempa Turki-Suriah, Tewaskan Lebih dari 3.700 Orang

- Selasa, 7 Februari 2023 | 08:14 WIB
Gempa bermagnitudo 7,8 yang melanda Turki pada Senin (6/2/2023). (Sumber: Reuters)
Gempa bermagnitudo 7,8 yang melanda Turki pada Senin (6/2/2023). (Sumber: Reuters)

RBG.ID - Gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter mengguncang Turki dan negara tetangga barat Suriah pada Senin (6/2/2023).

Gempa yang mengguncang kedua negara pada Senin pagi, menggulingkan seluruh blok apartemen, menghancurkan rumah sakit, dan menyebabkan ribuan orang terluka atau kehilangan tempat tinggal.

Gempa yang diikuti oleh serangkaian Gempa susulan itu merupakan yang terbesar yang tercatat di seluruh dunia oleh Survei Geologi AS sejak Gempa di Atlantik Selatan yang terpencil pada Agustus 2021.

Baca Juga: 3 WNI Jadi Korban Gempa Turki, Penampungan Disiapkan KBRI Ankara

Menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), jumlah korban tewas di Turki mencapai 2.316. Lebih dari 13.000 dilaporkan terluka pada hari Senin. Menjadikannya Gempa paling mematikan di negara itu sejak Gempa dengan kekuatan serupa pada 1999 yang menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Sementara itu, 1.444 orang tewas di Suriah dan sekitar 3.500 terluka, menurut angka dari pemerintah Damaskus.

Presiden Turki Tayyip Erdogan, menyebut Gempa itu sebagai bencana bersejarah dan mengatakan pihak berwenang sedang melakukan semua yang mereka bisa.

Baca Juga: Gempa Besar 7,8 SR Guncang Turki, Terasa Hingga Israel

"Semua orang mengerahkan hati dan jiwa mereka ke dalam upaya meskipun musim dingin, cuaca dingin dan Gempa yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit," kata Tayyip Erdogan, seperti yang dikutip dari Reuters.

Tayyip Erdogan juga mengatakan bahwa 45 negara telah menawarkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan.

Cuaca musim dingin menghambat upaya pencarian korban selamat sepanjang malam hingga Selasa.

Baca Juga: 500 Orang Tewas Akibat Gempa Bumi Dahsyat di Perbatasan Turki-Suriah

Pejabat tinggi kemanusiaan PBB mengatakan, kekurangan bahan bakar dan cuaca musim dingin yang keras juga menghambat penyelamatan.

"Infrastruktur rusak, jalan yang biasa kami gunakan untuk pekerjaan kemanusiaan rusak, kami harus kreatif dalam menjangkau orang. Tapi kami bekerja keras," kata koordinator penduduk PBB El-Mostafa Benlamlih, superti dikutip dalam sebuah wawancara melalui tautan video dari Damaskus kepada Reuters.

Sumber: Reuters

Ikuti berita menarik lainnya di Google News













 

Editor: Andini Sabrina

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PBB Ungkap Bumi Menuju Krisis Air

Kamis, 23 Maret 2023 | 15:43 WIB

Willow Project Telah Disetujui Joe Biden

Minggu, 19 Maret 2023 | 20:58 WIB
X