Selama ini, saluran TV secara teratur diperintahkan untuk mengubah liputannya demi alasan politik.
Bulan lalu, situs web Wikipedia juga diblokir sebentar karena diduga menampung konten yang menghina Tuhan.
Pada Minggu lalu (5/3), polisi berusaha menahan Imran Khan atas dugaan korupsi yang membelitnya.
Baca Juga: Terbongkar! Ada Modus Baru Peredaran Susu Ganja Di Jakarta Pusat
Surat perintah penangkapan dikeluarkan setelah Khan tidak hadir di pengadilan pada 28 Februari lalu.
Politisi 70 tahun itu dituduh lalai melaporkan hadiah yang diterima selama menjabat.
Pejabat pemerintah harus mengumumkan semua hadiah yang diterima. Mereka diizinkan menyimpan barang itu di bawah nilai tertentu.
Namun, usaha penahanan Khan tersebut gagal setelah massa pendukungnya berusaha melindungi.
’’Imran Khan enggan untuk menyerah. Inspektur Polisi telah masuk ke ruangan tapi Imran Khan tidak ada di sana,’’ cuit pihak kepolisian Islamabad.
Baca Juga: Tanah Longsor Melanda Natuna, Ada Puluhan Orang Tewas
Setelah itu, polisi meninggalkan rumahnya sekitar pukul 13.30. Pasca kepergian polisi inilah Khan berpidato di hadapan pendukungnya yang akhirnya memicu larangan penyiaran oleh PEMRA.
Ketika surat perintah penahanan keluar, Wakil Presiden Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) Fawad Chaudhry memang menyerukan pada para pendukung Khan untuk segera berkumpul dan melindunginya agar tak dibawa oleh polisi.
Chaudhry berpendapat, penangkapan Khan justru bakal memperkeruh situasi. Usaha itu tampaknya berhasil. PTI sendiri adalah partai yang digawangi oleh Khan.
Sejauh ini, Imran Khan masih memiliki basis massa yang kuat. Utamanya, di kalangan para pemuda.
Total ada 74 kasus yang didaftarkan untuk Khan.
Artikel Terkait
Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Pakistan Bertambah Jadi 100 Orang, 90 Persen Polisi
Kecelakaan Maut di Pakistan Tewaskan 17 Orang dan 2 Orang Luka-Luka
Teh Merah Muda Asal Pakistan, Teh Noon Chai
Mantan Presiden Kontroversial Pakistan Musharraf Meninggal Dunia Di Usia 79 Tahun
Pakistan Memblokir Wikipedia Akibat Dinilai Tak Sesuai Norma