Pemblokiran TikTok Ditunda Selama 90 Hari Berkat Donald Trump, Kenapa?

RBG.id - Amerika Serikat tunda pemblokiran platform TikTok berkat Donald Trump

Pasalnya, Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengungkapkan kemungkinan besar akan memberikan TikTok perpanjangan waktu selama 90 hari sebelum pemblokiran diberlakukan.

Trump akan mulai menjabat sebagai Presiden AS besok, sementara tenggat waktu TikTok untuk memenuhi persyaratan agar tetap dapat beroperasi di AS berakhir hari ini.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut Bus Hantam Becak Motor Di Palembang Akibatkan 1 Orang Tewas

Menurut laporan BBC pada Senin, 20 Januari 2025 Trump menyampaikan kepada NBC News  pengumuman terkait isu ini kemungkinan akan dilakukan pada Senin atau segera setelah dirinya resmi menjabat.

Pernyataan ini muncul setelah platform media sosial tersebut mengingatkan layanannya berisiko dinonaktifkan pada hari Minggu, kecuali jika pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang akan segera lengser memberikan jaminan larangan tersebut tidak akan diberlakukan.

Mahkamah Agung AS pada Jumat lalu memutuskan untuk memberlakukan undang-undang yang melarang keberadaan aplikasi tersebut di Amerika Serikat.

Baca Juga: MK Hapus Presidential Threshold, Pemerintah Siap Revisi Pasal 222 UUD Pemilu Terkait Pilpres 2029

Kecuali jika perusahaan induknya yang berbasis di China, ByteDance, menjual platform tersebut sebelum batas waktu 19 Januari.

Namun, ByteDance menolak untuk mencari pembeli untuk aplikasi tersebut.

"Perpanjangan 90 hari (penundaan pemblokiran TikTok) adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan dilakukan, karena itu tepat. Anda tahu, itu tepat. Kita harus melihatnya dengan saksama. Ini situasi yang sangat besar," ujar Donald Trump, dikutip RBG.id dari detikcom pada Senin, 20 Januari 2025.

Baca Juga: Baik untuk Kesehatan Mata, Ini 5 Daftar Buah dengan Kandungan Vitamin A Tertinggi

Beberapa jam setelah pernyataan tersebut, Trump kembali menyampaikan hal yang sama kepada ABC News. Ia mengungkapkan niatnya untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada.

TikTok menyatakan, Gedung Putih dan Departemen Kehakiman gagal memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan yang penting untuk kelangsungan operasional TikTok.