Ia lalu menjabat sebagai pengacara pengelola di Kantor Kejaksaan Distrik negara bagian San Francisco dan menjadi kepala Divisi Anak-Anak dan Keluarga di Kantor Kejaksaan Kota San Francisco beberapa tahun setelahnya.
Pada 2003, Kamala terpilih sebagai Jaksa Wilayah San Francisco, membuat program terobosan yang memberikan kesempatan bagi pelaku penyalahgunaan narkoba untuk mendapatkan gelar sekolah menengah atas dan pekerjaan.
Pada 2010, Kamala terpilih sebagai Jaksa Agung California, mengawasi departemen kehakiman negara bagian terbesar di Amerika Serikat.
Saat menjabat, Kamala sempat berperan dalam membela Undang-Undang Perawatan Terjangkau di pengadilan, menegakkan hukum lingkungan, dan menjadi pemimpin nasional dalam gerakan kesetaraan pernikahan di Negara Bagian California.
Pada 2017, Kamala dilantik sebagai senator Amerika Serikat, bekerja di Komite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan Senat serta Komite Intelijen Senat untuk menjaga keamanan rakyat dan membantu mengamankan pemilu Amerika Serikat.
Sebagai senator, dia memperjuangkan banyak isu, termasuk memerangi kelaparan, meningkatkan pelayanan kesehatan, dan mengatasi krisis iklim.
Tiga tahun menjadi senator, Kamala Harris menerima undangan dari Joe Biden untuk menjadi calon wakil presiden dalam pemilu Amerika Serikat di bulan Agustus 2020, saat itu keduanya berhasil memenangkan Pilpres AS dan memimpin Negeri Paman Sam tersebut.***
Artikel Terkait
Donald Trump Ditembak Saat Kampanye di Pennsylvania, Identitas 3 Korban Terungkap Begini Kondisinya
BERUNTUNG! Selamat dari Insiden Penembakan: Begini Jika Donald Trump Tidak Menoleh, Peluru Bisa Melesat ke Otak!
Usai Insiden Berdarah, Donald Trump Pilih Mantan Kritikus JD Vance Sebagai Wakil Presiden
Joe Biden Resmi Mundur dari Pilpres AS, Ini Sosok Kamala Harris yang Ditunjuk Sebagai Penggantinya
TERUNGKAP! Diduga Kuat Ini Alasan Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024, Dampak Insiden Penembakan Donald Trump?