Setelah Diputus, Layanan Internet di Gaza Kembali Dipulihkan Secara Bertahap

RBG.ID - Setelah pemadaman total komunikasi yang melanda wilayah yang terkepung, layanan telepon dan internet di Gaza kembali berfungsi.

Menurut Paltel Group, penyedia komunikasi di Jalur Gaza, layanan telekomunikasi sedang pulih secara berangsur-angsur.

"Kami dengan gembira mengumumkan bahwa layanan telekomunikasi (telepon rumah, seluler, dan internet) di Jalur Gaza yang terganggu sejak Jumat, 27 Oktober 2023, akibat agresi yang sedang berlangsung, sedang dalam proses pemulihan bertahap," dalam sebuah pernyataan melalui media sosial  Twitter (X).

Baca Juga: Dukung Palestina! Bella Hadid Kirim Surat ke Presiden AS Joe Biden, Desak Intensitas Konflik di Gaza

"Tim teknis kami sedang berupaya keras memperbaiki kerusakan yang terjadi pada infrastruktur jaringan internal. Meskipun dalam kondisi yang sangat menantang, mereka tetap berdedikasi untuk mengatasi masalah ini," lanjut keterangan itu.

Selama hampir 36 jam, Gaza hampir tidak memiliki komunikasi sama sekali setelah serangan udara Israel pada Jumat (28/10/2023) menghancurkan jalur komunikasi dan menara-menara komunikasi.

Pada tanggal 7 Oktober, Israel melancarkan serangan terhadap Gaza sebagai respons terhadap serangan dari kelompok Palestina Hamas.

Baca Juga: Pantai Karang Sari Sukabumi Cocok jadi Tempat Bersantai Bersama Keluarga, Tidak Jauh Dari Pusat Kota

Serangan ini telah menyebabkan kematian 1.400 orang dan penahanan sejumlah orang sebagai sandera.

Menurut pihak Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, tercatat ada penyerangan yang dilakukan oleh Israel telah menyebabkan kematian kepada sekitar 7.703 individu.

Mayoritas dari mereka adalah warga sipil dan termasuk banyak anak-anak.

Sejumlah 2,3 juta warga di Gaza juga mengalami kelangkaan pangan, air, dan obat-obatan sebagai dampak dari pembatasan Israel terhadap wilayah tersebut.

Baca Juga: Munarman, Terpidana Kasus Terorisme Bebas Murni Hari Ini

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa pasukan Israel telah memulai serangan darat di Gaza, pada Sabtu (28/10/2023).