RBG.ID – Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan menyampaikan kekhawatiran atas keputusan India yang memberlakukan pembatasan impor laptop dan komputer.
Kekhawatiran ini diungkapkan dalam pertemuan Komite Akses Pasar WTO. Pertemuan tersebut diketuai oleh Renata Crisaldo dari Paraguay pada 16 Oktober di Jenewa.
AS menyatakan bahwa keputusan tersebut akan berdampak pada perdagangan produk-produk, termasuk ekspor AS ke India.
Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin Meninggal Dunia di Jakarta
Amerika juga mengatakan bahwa keputusan tersebut menciptakan ketidakpastian bagi eksportir dan pengguna hilir.
Pada tanggal 3 Agustus, India memberlakukan pembatasan impor terhadap sejumlah produk perangkat keras Teknologi Informasi TI seperti laptop, komputer mikro, komputer besar atau mainframe, dan mesin pengolah data tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan mengurangi impor dari negara seperti Tiongkok.
Namun, Menteri Perdagangan India Sunil Barthwal pekan lalu mengatakan bahwa India tidak akan memberlakukan persyaratan perizinan pada impor tetapi hanya akan memantau pengiriman masuk mereka.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa Korea menekankan bahwa langkah-langkah yang diusulkan oleh India tampaknya tidak konsisten dengan peraturan WTO dan akibatnya dapat menciptakan hambatan perdagangan yang tidak perlu.
Seoul meminta India untuk mempertimbangkan kembali penerapan langkah-langkah ini dan memberikan klarifikasi dan informasi rinci mengenai masalah ini, termasuk jadwal penerapannya.
India mengimpor barang-barang TI senilai USD 7-8 miliar atau sekitar Rp110 hingga Rp125 triliun setiap tahunnya.
Artikel Terkait
Warga Palestina Rebutan Makanan, Keamanan, dan Air Mineral Saat Invasi Darat Israel Semakin Dekat
Lakukan Kejahatan Perang, Spanyol Minta Israel Diseret ke Mahkamah Pidana Intenasional
Mengenal Bom Fosfor Putih yang Digunakan Israel untuk Menghabisi Warga Palestina
PBB Kirimkan Bantuan ke Mesir Untuk Gaza Di Tengah Kerusuhan Bencana Manusia
Mencekam! Situasi Gaza Krisis Kemanusiaan Akibat Pemboman Israel Tanpa Henti Selama 10 Hari
Anak dan Ibu Ditikam Karena Keturunan Palestina di Amerika, Joe Biden: 'Aku Sudah Muak'
WHO Butuh Akses Mendesak ke Gaza untuk Salurkan Bantuan Medis