RBG.ID - Pemboman tanpa henti yang dilakukan Israel di Gaza selama 10 hari terakhir telah menyebabkan krisis kemanusiaan.
Akibat pemboman Israel telah menyebabkan kerusakan luas pada sekolah-sekolah dan rumah sakit serta membuat hampir satu juta warga Palestina di Gaza mengungsi.
Dalam krisis kemanusiaan itu terjadi, lembaga-lembaga bantuan memperingatkan situasi kekurangan pasokan medis yang terkena bencana di wilayah Gaza.
Peristiwa pemboman itu dibenarkan oleh Israel akan serangan berutalnya setelah serangan dari Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan itu memakan korban tewas sedikitnya 1.300 warga Israel.
Sejak itu, bencana tersebut telah memutus pasokan air, listrik dan bahan bakar serta menyebabkan 2,3 juta orang terdampar.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menggambarkan situasi di Gaza sebagai hal yang "menjijikkan."
Ketika orang-orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan air serta kesulitan untuk mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
Baca Juga: Film Konser BTS Yet To Come in Busan Segera Tayang di Prime Video Bulan Depan, Catat Tanggalnya!
Israel telah memerintahkan sebanyak 1,1 juta orang dari untuk pindah dari Utara ke Selatan yang menyebabkan kepanikan dan penderitaan bagi puluhan ribu orang di wilayah tersebut.
Semua orang yang pindah menghadapi stagnasi ekonomi akibat blokade Israel selama 16 tahun.
Inilah yang kita ketahui tentang bagaimana serangan Israel baru-baru ini membuat kehidupan sehari-hari di Gaza menjadi lebih sulit.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ada Hakim yang Bernafsu Putuskan Batas Usia Capres Cawapres, Siapa?
Pelayanan Medis di Gaza
Artikel Terkait
Presiden Mahmoud Abbas: Tindakan Hamas Tidak Mewakili Rakyat Palestina
Sejumlah Pemimpin Negara Berdatangan ke Beijing Untuk Hadiri Forum Belt and Road
Israel dan Hizbullah Saling Baku Tembak di tengah Kecemasan Eskalasi Regional
Mantan Menteri Israel Ingatkan Warga Palestina Harus Mengungsi ke Tempat ini
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Disebut Tutupi Jejak Kelam sang Ayah, Begini Cara yang Dilakukannya