Kelompok Bantuan Medis untuk Palestina (MAP) yang berbasis Inggris mengatakan, rumah sakit di Gaza menghadapi kekurangan pasokan medis di tengah blokade total yang dilakukan oleh Israel.
"Persediaan darurat, trauma, dan bedah dengan cepat habis di rumah sakit dan gudang mitra medis sehingga pasokan kemanusiaan masih belum bisa datang," kata Aseel Baidoun Kepala Kampanye dan Advokasi MAP di Tepi Barat.
"Ada kekurangan darah dan persediaan obat-obatan terbatas," lanjutnya.
Menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) karena pemadaman listrik di Gaza.
Rumah sakit harus menggunakan generator eksternal karena sistem cadangan telah aktif dalam beberapa jam terakhir.
Hal ini akan menempatkan ribuan pasien dalam risiko yang besar, banyak di antaranya sudah berada di garis antara hidup dan mati seperti pasien menderita kanker dan ginjal.
Menurut Data Kependudukan PBB, saat ini ada 50.000 perempuan hamil di Gaza dan tidak dapat mengakses fasilitas medis karena beberapa rumah sakit telah dibom.
Sementara menurut Fabrizio Carboni Direktur Regional ICRC untuk Timur Dekat dan Tengah, ada bayi baru lahir yang ditempatkan di dalam inkubator rumah sakit juga berisiko kehilangan tenaga.
"Rumah sakit tidak bisa beroperasi lagi. Masih belum ada listrik. Generator bahan bakar rumah sakit hampir mati.
Sistem layanan kesehatan akan runtuh. Rumah sakit akan berubah jadi kuburan," kata Mohammed Kandil Direktur Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Nasser kepada Al Jazeera.
Lebih lanjut, Kandil menambahkan, rumah sakit di Khan Younis menerima pasien baru setiap menitnya menyusul aliran pasien yang terus-menerus selama seminggu terakhir.
Menurut UNRWA, terjadi kekurangan kantong jenazah dan masyarakat terpaksa menyimpan jenazah di dalam truk es krim.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra, mengimbau kepada masyarakat Palestina untuk pergi ke Rumah Sakit Shifa.
Itu merupakan rumah sakit terbesar di wilayah tersebut untuk mendonorkan darah.
Artikel Terkait
Presiden Mahmoud Abbas: Tindakan Hamas Tidak Mewakili Rakyat Palestina
Sejumlah Pemimpin Negara Berdatangan ke Beijing Untuk Hadiri Forum Belt and Road
Israel dan Hizbullah Saling Baku Tembak di tengah Kecemasan Eskalasi Regional
Mantan Menteri Israel Ingatkan Warga Palestina Harus Mengungsi ke Tempat ini
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Disebut Tutupi Jejak Kelam sang Ayah, Begini Cara yang Dilakukannya