Baca Juga: Penjualan Anjlok 20 Persen, Nokia Berencana PHK 14.000 Pekerja
Di usia tuanya, Sahlan tetap aktif bekerja. Ia sering bangun pagi untuk menyiapkan ketupat untuk dijual dan mencari rumput untuk ternak yang ia pelihara.
Seperti kebanyakan anak muda lainnya, Sahlan kerap menggunakan sepeda motor untuk beraktivitas.
Umurnya yang panjang memungkinkan dia mengalami banyak peristiwa sejarah yang berbeda.
Ia mengetahui tentang romusha atau praktik kerja paksa yang dilakukan penjajah Jepang.
Ketika Soekarno menjadi presiden, rambut Sahlan sudah mulai beruban.
Sahlan juga menceritakan mengapa Gili Iyang menjadi tempat dengan oksigen terbaik di Indonesia dan kedua di dunia.
Lebih lanjut ia mengatakan, semua bermula saat peneliti dari Jakarta menggunakan helikopter datang sekitar 7 tahun lalu untuk melakukan penelitian.
Hasil penelitian ini juga membuat lapangan lebih cepat berkembang.
Akhirnya, saat ini Gili Iyang menjadi tempat favorit wisatawan lokal hingga luar negeri dan meningkatkan perekonomian masyarakat. (*)
Laporan: REKA FATURACHMAN
Artikel Terkait
Gerakan Anak Negeri Buka Posko Pengobatan Gratis di Cugenang
Tim Gerakan Anak Negeri Datangi Korban Gempa di Barukupa Cianjur
Perjuangan Gerakan Anak Negeri Bantu Korban Gempa Cianjur di Kaki Gunung Gede
Hibur Anak-anak Korban Gempa, Gerakan Anak Negeri Beri Bingkisan Jajanan
Gerakan Anak Negeri Sisir Kecamatan Cianjur-Cugenang
Gerakan Anak Negeri Kirim Bantuan ke Kampung Bobogoran
Cerita Ekspedisi Gerakan Anak Negeri Menuju Kampung Adat Gelar Alam Sukabumi