Kadar Oksigen Tinggi Bikin Masyarakat di Pulau Gili Iyang Madura Hidup Lebih dari 100 Tahun

Kualitas udara sangat baik sehingga masyarakat setempat mempunyai harapan hidup yang panjang. Banyak orang berusia antara 100 dan 120 tahun tinggal di pulau ini.

Masih banyak pula warga yang masih dapat berbicara lancar serta berjalan sehat,” kata Hazairin.

Jumlah penduduk pulau yang terdapat dua desa kecil ini berjumlah sembilan ribu jiwa.

Baca Juga: Lolos ke Babak Kedua, Timnas Indonesia Siap Bersaing di Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026

Masyarakat Gili Iyang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

Mereka juga menanam jagung di pekarangan dan memanennya setahun sekali.
Tim GAN menyempatkan diri berbincang dengan beberapa warga lama.

Sahlan adalah salah satunya. Pria asal Gili Iyang ini mengaku sudah 125 tahun tinggal di pulau tersebut.

Meski berusia 47 tahun lebih tua dari RI, Sahlan masih dalam kondisi fisik yang prima.

Baca Juga: Gempa Bumi di Garut Terasa hingga Bogor, BMKG : Berhati-hati Gempa Bumi Susulan

Ia tetap dapat mendengarkan dan berbicara dengan lancar meskipun tim GAN tidak memahami bahasa daerah yang ia gunakan.

Komunikasi dengan Sahlan juga dilakukan oleh warga lain yang fasih berbahasa Indonesia.

“Istri saya (Hasnariye) juga hidup selama 106 tahun. Begitu pula sepuluh saudara istri saya. Dan sejauh ini mereka masih hidup. Bahkan ayah mertua saya masih hidup, usianya sekitar 150 tahun. Anak saya umurnya 2 tahun, 73 tahun, dan 60 tahun,” kata Sahlan.

Sahlan tidak menolak kualitas lagu yang bagus, itulah salah satu alasan umurnya yang panjang.

Rahasia lain yang dia pegang adalah rutin melafalkan nama Allah. setelah Isya dan Subuh 100 sampai 200 kali sehari

Lalu beliau berdoa semoga panjang umur agar terus bermanfaat.