Kadar Oksigen Tinggi Bikin Masyarakat di Pulau Gili Iyang Madura Hidup Lebih dari 100 Tahun

Sidang rombongan tertunda akibat proyek perbaikan Jembatan Jrengik Kabupaten Sampang.

Baca Juga: Ramai-ramai Gugat Batas Usia Capres Maksimal 70 Tahun, Bagaimana dengan Prabowo? MK Putuskan Senin Depan

Kemacetan berkepanjangan akibat antrian kendaraan memperlama waktu tempuh.

Kecepatan kendaraan armada GAN baru kembali normal setelah satu jam bersabar di tengah kemacetan.

Matahari semakin terik meski jam baru menunjukkan pukul 08:22 WIB menyambut konvoi Tim GAN menuju Kabupaten Sumenep.

Baca Juga: Baim Wong Ingin Punya Istri Dua, Begini Reaksi Sang Istri Paula Verhoeven

Setelah empat kali berganti pengemudi karena mengantuk setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya rover tiba di Pelabuhan Dungkek pada pukul 10.40 WIB.

Inisiator GAN, Hazairin Sitepu mengatakan, untuk mencapai Pulau Gili Iyang, rombongan harus melanjutkan perjalanan melalui laut dengan menggunakan taksi (istilah lokal untuk kapal pengangkut).

“Harga yang dipatok untuk satu perjalanan adalah Rp 15.000 per orang,” kata Hazairin.
Kapal bertenaga diesel juga melakukan ekspedisi melintasi laut Gili Iyang.

Baca Juga: Pengemudi Fortuner Arogan Berplat Dinas Polri Palsu yang Sempat Viral Akhirnya Diringkus Polisi

Meski ombaknya tidak terlalu tinggi, perahu tetap bergetar karena ukuran perahu yang tidak terlalu besar.

Setelah satu jam perjalanan, akhirnya ekspedisi sampai di Gili Iyang pada pukul 12.30 WIB.

Anggota tim GAN menghela nafas panjang saat mengunjungi pulau yang terletak di pesisir timur Pulau Madura ini.

Baca Juga: Kasus Dugaan Pemerasan SYL, Hari Ini Polisi Periksa Ketua KPK Firli Bahuri Sebagai Saksi

Benar sekali, udara di Gili Iyang berbeda 180 derajat dengan udara di Jakarta dan kota-kota terdekat lainnya.