RBG.id – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo optimis bahwa penyediaan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2023 sebesar Rp 3 triliun dari Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa membantu tingkatkan perekonomian di Provinsi Aceh.
Pernyataan ini ia sampaikan saat menyerahkan KUR 2023 dan meluncurkan kartu tani digital untuk pupuk bersubsidi di halaman Stadion PT Pupuk iskandar Muda (PIM), Kabupaten Aceh Utara pada Jumat (10/2).
“Sekarang BSI, Bank Syariah Indonesia untuk seluruh Tanah Air menyediakan Rp 14 triliun pembiayaannya, Rp 14 triliun dibagi 38 provinsi yang kita miliki. Aceh sendiri dapat gede banget jatahnya 3 triliun rupiah. Gede lho, 14 (triliun rupiah), di Aceh sendiri dijatah Rp 3 triliun. Ini juga patut kita syukuri,” ungkap Jokowi dalam rilis Presiden Republik Indonesia, hari ini, Jumat (10/2).
BACA JUGA: Dorong Pasar Tradisional untuk Bersaing dengan Pasar Modern, Jokowi: Perlu Manajemen yang Baik
Ia menilai Provinsi Aceh mempunyai potensi besar dalam sektor perikanan, perkebunan, pertanian, dan perdagangan.
Hanya saja, operasionalisasi beberapa perusahaan pupuk di sana pernah dihentikan sejak 2005.
“Saat dulu saya bekerja tahun ’85, ’86, ’87, ’88, semua ini hidup, ekonomi Aceh juga kelihatan gerakannya tapi karena gasnya habis tutup semua. Pabrik gede-gede tutup semua. Kalau tutup semua artinya apa? PHK semua. Kalau PHK semua artinya apa? Uang yang beredar di masyarakat ini jadi berkurang,” tuturnya.
BACA JUGA: Pemerintah Buka Transparansi Data Guna Dorong Atasi Inflasi Daerah
Sebab peredaran uang merupakan salah satu faktor penentu tumbuhnya perekonomian suatu daerah, Jokowi optimis bahwa Aceh bisa memperkuat ekonominya lewat pembiayaan KUR ini.
“Ekonomi akan tumbuh karena sebuah negara, atau sebuah provinsi, atau sebuah daerah itu peredaran uangnya makin banyak. Sehingga kalau tadi dijatah oleh Pak Dirut Rp 3 triliun itu akan men-trigger, memperkuat, mengembangkan ekonomi di Aceh,” jelas Jokowi.
Lebih lanjut, ekonomi Provinsi Aceh diketahui telah tumbuh positif pada 2022 lalu. Pertumbuhan tersebut tumbuh sebesar plus 4,21 persen dari yang sebelumnya minus 0,37 persen pada 2020.
“Ini patut kita syukuri, jangan lupa bersyukur, jangan lupa nikmat yang diberikan Allah pada kita dari minus 0,3 (persen) menjadi plus 4,2 (persen). Sekali lagi ini patut kita syukuri,” pungkasnya.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News
Artikel Terkait
99 Persen Nasabah Puas atas Layanan KUR BRI
Dorong Ekonomi Rakyat, KUR BRI Perkuat UMKM di Masa Pandemi
Penyaluran KUR BRI Diklaim Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Ketua Komisi VI DPR RI Apresiasi Penyaluran KUR BRI, Jaga Ketahanan Ekonomi
Penyaluran KUR Tembus 60 Persen Plafon