RBG.ID – Survei Bank Indonesia (BI) mengindikasi, penyaluran kredit baru pada kuartal IV 2022 tumbuh positif.
Tidak hanya itu, kebijakan penyaluran kredit pada tiga bulan pertama 2023 diperkirakan sedikit lebih longgar dibandingkan periode sebelumnya.
Sejalan dengan ekspektasi perlambatan ekonomi.
Baca Juga: Na Chul Aktor Weak Hero Class 1 Meninggal Dunia
Dalam survei perbankan Bank Indonesia per 20 Januari, Nilai saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru kuartal IV 2022 sebesar 86,3 persen.
Angka tersebut, sedikit lebih rendah dibandingkan tiga bulan sebelumnya yang tercatat 88,1 persen.
’’Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru terjadi pada seluruh jenis kredit. Perlambatan terjadi pada jenis kredit modal kerja dan kredit investasi,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono.
Baca Juga: Gerombolan Pemotor Serang Warga Dengan Sajam di Semarang
Kebijakan penyaluran kredit pada kuartal I 2023 diperkirakan sedikit lebih longgar.
Terindikasi dari index lending standard (ILS) bernilai negatif.
Yakni, minus 0,5 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya 0 persen.
Baca Juga: Gerombolan Pemotor Serang Warga Dengan Sajam di Semarang
’’Standar penyaluran kredit yang lebih longgar terjadi terutama pada jenis kredit modal kerja dan KPR. Sementara itu, kebijakan penyaluran kredit diperkirakan lebih longgar terutama pada aspek jangka waktu dan biaya persetujuan kredit,” jelas Erwin.
Artikel Terkait
Kredit Bank Tumbuh Ditopang Korporasi dan UMKM
Komisi III Minta Kejaksaan-Polri Ambil Langkah Soal Kredit Macet
Penjelasan BNI Soal Hoaks Kredit Tanpa Jaminan
Tak Goyah Dihadang Tekanan Ekonomi Global, Kredit Mikro BRI Tumbuh 15%
Property Expo 2022 di Kota Bogor Diikuti 8 Bank hingga 9.057 Akad Kredit Massal