Bank Pembangunan Jerman (KfW) juga akan memberi pembiayaan bersama dengan pinjaman yang nilainya setara 300 juta euro atau setara dengan USD295,8 juta (sekitar Rp 4,5 triliun).
Sehingga, total suntikan dana dari luar negeri untuk BUMN mencapai Rp 12 triliun.
Staf Khusus (Stafsus) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebutkan, dukungan ADB merupakan penghargaan terhadap transformasi BUMN.
Mereka juga melihat reformasi struktural yang telah dilakukan sangat bagus di tengah pandemic. ADB memberikan dukungan program melalui APBN.
”Dana tidak diberikan ke Kementerian BUMN, tapi ke APBN. Jadi, itu bukan proyek, bukan dana proyek. Pinjaman ADB adalah dana program dan bukan langsung ke BUMN sehingga, mereka berikan kepada APBN," tutur Arya.
Sementara itu, holding industri pertambangan, Mining Industry Indonesia (Mind ID), perannya disorot.
Sebab, perusahaan plat merah itu mendapatkan mandat untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas mentah yang dihasilkan.
Direktur Utama Mind ID Hendi Prio Santoso mengatakan bahwa salah satu instruksi dari Kementerian BUMN adalah memperkuat bisnis industri aluminium dan nikel.