Senin, 22 Desember 2025

Industri Ponsel Tekan Angka Impor

- Senin, 31 Oktober 2022 | 10:04 WIB
Agus Gumiwang Kartasasmita
Agus Gumiwang Kartasasmita

RBG.ID – Salah satu produk yang didorong dalam program substitusi impor 35 persen oleh Kementerian Perindustrian adalah telepon seluler.

Seiring pemberlakuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), kinerja industri ponsel, komputer genggam, dan komputer tablet (HKT) terus mengalami tren positif.

Selain program substitusi impor, Kemenperin juga tengah melakukan penyusunan Neraca Komoditas untuk 25 produk elektronika dengan nilai impor tertinggi, termasuk ponsel beserta komponennya.

BACA JUGA : Bisa Merusak Lingkungan, Walhi Jabar Semprot Industri Pariwisata Berkedok Agrowisata

‘’Berdasarkan roadmap yang telah disusun, Kemenperin menargetkan perakitan produk HKT dapat dilakukan secara completely knocked down (CKD) mulai tahun ini hingga 2025,’’ ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Upaya lainnya yang sedang dipacu adalah menciptakan ekosistem untuk industri casing, baterai, antena, dan peripheral. Kemenperin melihat bahwa masih besar peluang untuk meningkatkan nilai TKDN melalui pendalaman struktur.

Menurut Kemenperin, Xiaomi Indonesia berhasil meningkatkan capaian TKDN hingga 40,3 persen untuk smartphone.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X