Diawali dengan menanyakan kepada peserta pelatihan, apakah sudah melakukan pemisahan keuangan atau belum? Menurut salah satu dari peserta, saat ini belum melakukan pemisahan dalam pencatatan keuangan yakni keuangan rumah tangga dan keuangan kegiatan usaha.
Hal ini, mengakibatkan sulitnya menentukan besaran keuntungan yang diperoleh dan juga modal usaha yang akan digunakan untuk usaha berikutnya.
“Beberapa cara dalam mengelola keuangan, yang pertama dengan merencanakan penggunaan uang anda lakukan pemisahan keuangan pribadi dan usaha membuat buku catatan keuangan harian. Selain itu, sisihkan keuangan untuk pengembangan usaha dan dana darurat. Dan pilihan akhir jika diperlukan adalah gunakan pihak ketiga,” jelas Lesia.
Para anggota koperasi KIS yang hadir, hampir seluruhnya merupakan pelaku UMKM.
Selain pemisahan keuangan, kata dia, para pelaku UMKM harus melakukan penyesuaian terhadap kenaikan harga bahan baku.
Sebagian besar peserta masih sulit untuk melakukan perhitungan menentukan kenaikan harga barang dagangan ataupun penentuan banyak produksi agar dapat menutupi biaya modal usaha.
“Saat dihadapi dengan kenyataan bahwa harga bahan baku yang biasa kita gunakan untuk jualan naik, maka hal yang dapat kita lakukan yaitu meningkatkan harga jual barang kita atau menekan ongkos produksi,” ujar Asty.
Pelatihan penyusunan laporan keuangan sederhana dengan menuliskan pemasukan dan pengeluaran secara sederhana dipandu oleh Novi Rosyanti, yang merupakan salah satu tim pengajar Akuntansi Biaya di Sekolah Vokasi IPB.