RBG.ID, JAKARTA - Kondisi perbatasan Zona Ekonomi Ekslusif yang menjadi pembatas teritorial Indonesia dan negara-negara tetangga sedang memanas beberapa waktu ini. Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dikabarkan sudah siap untuk membuat konsesi untuk memudahkan proses ZEE Indonesia-Vietnam.
Konsesi yang signifikan selama proses negosiasi untuk penetapan batas Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE Indonesia-Vietnam digunakan menyelesaikan argumen yang sudah berlangsung hingga puluhan tahun.
Menurut pengamat maritim, hal ini tentu juga untuk menunjukkan prestasi diplomatik kepada dunia dan juga masyarakat Indonesia.
Dengan konsesi yang dilakukan pemerintah Indonesia, organisasi Serikat Nelayan Indonesia (SNI) menilai nelayan Indonesia akan menjadi pihak yang akan mendapatkan dampak, bahkan akan menjadi kubu yang paling dirugikan.
“Ini berarti Indonesia kehilangan wilayah, hak berdaulat kita dirugikan, daerah penangkapan ikan diperkecil sehingga sumber daya perikanan dikurangi, kehidupan nelayan kita akan lebih sulit,” ujar Budi Laksana, Sekjen SNI.
Perairan Indonesia memiliki potensi perikanan yang berlimpah, maka wilayah laut Indonesia bisa menjadi ladang pendapatan nasional yang berpotensi sangat besar untuk memperbaiki kehidupan ekonomi rakyat, khusus nelayan di pesisir laut.
Sementara, penangkapan ikan yang dilakukan oleh kapal-kapal penangkap ikan asing yang memasuki wilayah perairan Indonesia secara ilegal sering terjadi.