RBG.ID, JAKARTA - Merespons kenaikan harga BBM bersubsidi maupun nonsubsidi, PT Blue Bird Tbk memahami dan mendukung kebijakan pemerintah. Keputusan tersebut ditempuh dalam rangka untuk mempertahankan stabilitas dan pemulihan perekonomian Indonesia.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono menyampaikan, pihaknya tengah merampungkan skenario perhitungan tarif taksi yang baru. Hasilnya, akan diumumkan dalam beberapa waktu ke depan.
Kebijakan yang diambil perseroan tentu memperhatikan prinsip kehati-hatian dengan mempertimbangkan daya beli konsumen. Di sisi lain, Bluebird juga menempatkan kesejahteraan pengemudi sebagai dasar pertimbangan penting terhadap strategi operasional dan kebijakan perusahaan.
Berdasarkan pengalaman tren kenaikan harga BBM selama belasan tahun terakhir, hal tersebut sedikit banyak akan berpotensi pada perubahan pola permintaan pelanggan. Namun, biasanya koreksi permintaan terjadi dalam beberapa minggu saja sebagai masa penyesuaian.
“Kami optimistis pertumbuhan sektor transportasi darat tetap positif hingga akhir tahun, di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu bahkan kenaikan BBM di dalam negeri. Hal ini sejalan dengan berbagai langkah dan kebijakan yang diambil pemerintah sehingga kondisi pasar segera membaik, stabilitas ekonomi tetap terjaga dan Indonesia dapat mencapai target pertumbuhan nasional yang dicanangkan,” terang Sigit, kemarin (4/9).
Untuk meningkatkan layanan konsumen maupun kinerja perusahaan, Bluebird juga berupaya meningkatkan efisiensi biaya dan operasional.
Antara lain, mengonversi 23 persen dari total armada yang beroperasional ke bahan bakar compressed natural gas (CNG), pengadaan taksi listrik, efisiensi mesin melalui perawatan berkala, dan inovasi bengkel.