Ekonom Senior S&P Market Intelligence Global Siân Jones menyebutkan, sektor manufaktur Indonesia kembali meraih momentum pertumbuhan pada Juli, dengan output dan pesanan baru naik pada laju lebih cepat.
Kenaikan bisnis baru mendorong perusahaan untuk menambah jumlah tenaga kerja sehingga, peningkatan lapangan kerja yang naik tajam.
Tekanan harga yang berkurang pada bulan lalu juga menghilangkan beberapa kekhawatiran perusahaan.
”Meskipun demikian, risiko kenaikan harga masih tetap ada, karena biaya BBM dan bahan baku,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu menuturkan, pemulihan domestik yang terus terjadi menjadi faktor utama dari kinerja positif manufaktur.
“Selain itu, tekanan harga khususnya non-energi dunia yang mulai mereda secara gradual juga diharapkan terus menjadi faktor positif ke depannya,’’ katanya.
Tren positif manufaktur itu juga diikuti dengan pembukaan lapangan kerja yang mencapai rekor tercepatnya dalam 10 tahun terakhir. (agf/dee/dio)