Pada Mei 2022, Kementerian ESDM mematok harga rata-rata ICP USD 109,61 per barel. Nilai ICP ini meningkat USD 7,1 per barel dari USD 102,51 per barel pada April 2022.
Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia menyebut, peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya embargo minyak mentah Rusia oleh Uni Eropa.
Paket sanksi baru tersebut mengakibatkan semakin terganggunya pasokan minyak mentah global menjelang puncak summer driving season di AS dan Eropa.
Selain itu, keterbatasan pasokan minyak mentah global karena produksi OPEC lebih rendah 1,5 juta bopd dibandingkan kuota produksi.
Faktor lainnya yakni terjadi penurunan stok gasoline sebesar 8,9 juta barel menjadi 219,7 juta barel atau terendah sejak Desember 2021, bila dibandingkan April 2022.
Harga minyak juga dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah seiring Iran menyita dua kapal tanker Yunani sebagai balasan atas penyitaan minyak mentah Iran oleh AS.
Terakhir, yakni melemahnya dolar AS seiring meredanya kekhawatiran akan resesi global dan investor menurunkan ekspektasi atas kenaikan suku bunga AS yang agresif.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati sempat menyebut bahwa produk gasoil dan menjadi bahan baku solar dan avtur melonjak harganya. Hal itu karena kelangkaan di pasar internasional di tengah memanasnya konflik Rusia - Ukraina. Saat ini produk gasoil seperti BBM jenis solar dan avtur merupakan produk bahan bakar yang paling mahal di dunia.(tau/agf/dee)