RBG.ID - Percepatan pengembangan industri hilir dan transformasi ekonomi nasional menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini. Pembangunan sejumlah fasilitas pengolahan bahan mentah tengah berlangsung. Di antaranya, smelter PT Freeport Indonesia (PTFPI).
PEMBANGUNAN instalasi pemurnian dan pengolahan (smelter) tembaga PTFI menjadi salah satu yang digadang-gadang jadi andalan hilirisasi industri serta fondasi Indonesia menjadi negara maju.
Presiden RI Joko Widodo memberikan atensi khusus terhadap smelter PTFI tersebut.
Baca Juga: Hati-hati, Bakar Sampah Sembarangan di Kota Bogor bakal Didenda Rp 10 Juta
Terakhir, pada Juni lalu, orang nomor satu di Indonesia itu meninjau perkembangan pembangunan instalasi yang berdiri di kawasan industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa juga memiliki optimisme besar. Kehadiran smelter PTFI serta sejumlah industri pengolahan di Jatim berpotensi memberikan efek positif.
’’Selain mendongkrak perekonomian, smelter PTFI memperkuat posisi Jawa Timur sebagai simpul ekonomi dunia,’’ kata Khofifah.
Sesuai rencana, tahap konstruksi instalasi tersebut selesai pada akhir 2023.
Hingga kini, nilai investasi yang sudah dikeluarkan untuk smelter PTFI mencapai USD 2,5 miliar atau sekitar Rp 38 triliun.
Saat ini progress report tahap konstruksi smelter PTFI sudah mencapai 75,28 persen.
Baca Juga: Kembali ke Istana Negara untuk 17 Agustusan, Putri Ariani Bilang Begini
’’Sejauh ini, tahap pembangunan sesuai dengan rencana. Pada awal 2024 akan dilanjutkan dengan pre-commissioning dan commissioning hingga akhir Mei 2024,’’ ujar Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
Jika sudah beroperasi, produk yang dihasilkan smelter PTFI diproyeksikan mampu menciptakan ekosistem electric vehicle (EV) alias ekosistem industri kendaraan listrik.