’’Ini suatu ekosistem, jadi hilirisasi jalan karena ini mencerminkan di industri. Kemudian pertambangan juga kita masih fokus, lalu transportasi, gudang, dan perumahan tumbuh juga. Tapi, ada satu penambahan industri kimia dan farmasi, tumbuhnya bagus. Selama ini kita impor-impor saja, jadi betul harus kita dorong untuk membangun investasi di sana,’’ urai Bahlil.
Baca Juga: Wow! Indonesia Duduki Peringkat Pertama Negara Paling Positif di Dunia 2023, Berikut Daftarnya
Mantan Ketum Hipmi tersebut melanjutkan, lima terbesar negara asal investasi adalah Singapura (USD 7,7 miliar); RRT (USD 3,8 miliar); Hongkong (USD 3,5 miliar), Jepang (USD 2 miliar), serta Amerika Serikat (USD 1,6 miliar).
’’Ini mulai merata negaranya, AS juga sudah masuk (lima besar),’’ imbuhnya.
Dari sisi tenaga kerja, Bahlil mengakui bahwa investasi yang masuk saat ini rata-rata berasal dari sektor padat modal dan teknologi.
Baca Juga: Tidak Kapok, Shakira Kembali Diperiksa atas Penipuan Pajak
Hal itu sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi di seluruh dunia.
Hal tersebut membuat tenaga kerja Indonesia masih kurang terserap optimal.
Dengan kondisi itu, Bahlil menyebut pemerintah akan menyatukan antara tenaga kerja yang padat modal dan skill (kemampuan) tenaga kerja yang lebih tinggi.
Baca Juga: Jimin Dapat Gitar dari Ken
Sejalan dengan itu, Bahlil memastikan investasi perusahaan asal Taiwan, yaitu Foxconn, bisa terealisasi tahun ini.
Dia membantah rumor yang menyebut perusahaan itu batal investasi ke tanah air.
’’Nggak dong. Jangan terlalu batal, batal. Saya alergi. Janganlah,’’ tegasnya.
Baca Juga: Wow! Penyanyi Anggun Jadi Pemeran Utama Serial Internasional di Amerika Serikat
Dalam waktu dekat, Bahlil berencana bertolak ke Taiwan seusai 17 Agustus 2023.