RBG.ID - Kementerian Perindustrian optimistis kontribusi industri manufaktur dalam Produk Domestik Bruto (PDB) bakal mencapai 19,2 persen pada 2025.
Yang saat ini masih diangka 17 persen.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita juga menargetkan pertumbuhan sektor industri pengolahan nonmigas 6,4 persen.
Baca Juga: Bocah SD Korban Pencabulan Kakek Bejat di Cipayung Jaktim Dapat Pendampingan Psikolog dari Mensos
Sementara, sumbangan industri pengolahan non-migas terhadap total ekspor sebesar 78 persen.
Agus menegaskan, target tersebut sangat realistis dan penting untuk dicapai, mengingat industri memegang peranan penting dalam peningkatan PDB per kapita.
Oleh karena itu, kontribusinya perlu ditingkatkan melalui perbaikan struktur ekonomi.
Baca Juga: Cianjur Kembali Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Segini Kekuatannya
”Apa yang saya sampaikan bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Inilah tujuan dari rapat kita hari ini (kemarin,Red). Harapan kita bersama, khususnya saya, kontribusi sektor industri terhadap PDB bisa kembali mendekati 20 persen," ujar Agus pada pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Tahun 2023.
Agus menambahkan, harapannya industri nasional memiliki kekuatan untuk bersaing secara global, serta memberdayakan teknologi yang ada.
”Hal ini yang akan diterjemahkan ke dalam program kerja serta, target-target yang harus dicapai baik dalam jangka menengah maupun panjang,” tambahnya.
Baca Juga: Daftar Terlengkap Bomber Gaek Tersubur Dalam Kualifikasi Euro
Menperin terus mencermati tren perlambatan sektor manufaktur berdasarkan hasil survei Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia dan indeks kepercayaan industri (IKI) yang terjadi belakangan ini.
Agus mengakui bahwa pada perjalanan survei PMI, terdapat tiga kali nilai mendekati angka 50, yang berarti tidak terjadi ekspansi, termasuk Mei 2023.