RBG.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi hujan deras di sejumlah daerah di Indonesia.
Namun, hujan deras itu dinilai tidak akan mempengaruhi produksi beras nasional, sebab produksi beras dipengaruhi cuaca pada Agustus.
Karena mucim kemarau cukup ekstrem pada Agustus diprediksi produksi beras tidak sesuai target.
Baca Juga: Cak Imin Ingin PKB Go Public, Mimpinya sebelum Pensiun di 2029
Berdasarkan halaman BMKG diprediksi sejak Sabtu (7/9) hingga Senin (9/9) akan terjadi hujan deras di sejumlah wilayah.
Diantaranya, Jawa, Sumatera bagian Utara, Maluku Utara, dan Papua bagian Utara.
Pembentukan awan hujan meningkat karena fenomena cuaca global dan regional berupa Gelombanv Kelvin serta Rossby Ekuatorial aktif.
Labilitas atmosfer yang tinggi juga turut memperkuat pembentukan awan hujan di berbagai daerah.
Sehingga, tercipta kondisi yang mendukung terjadinya hujan. Berbagai daerah tersebut potensial terjadi sedang hingga lebat.
Sementara Pengamat Pertanian Sekaligus Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santoso menuturkan bahwa hujan yang terjadi September ini tidak mempengaruhi produksi beras. Karena produksi beras dipengaruhi cuaca sebulan sebelum panen.
"Kan panennya September, cuaca Agustus ini yang mempengaruhi," terangnya.
Sebab, sebulan sebelum panen itu merupakan masa pengisian bulir padi. Saat itu dibutuhkan air yang benar-benar mencukupi.